Sabtu, 28 Januari 2012

SAAT PENGHAKIMAN-NYA

Kamis, 26 Januari 2012

“Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatupun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersermbunyi yang tidak akan diketahui” (Matius 10:26).

Melihat keadaan dunia sekarang ini, seharusnya kita tidak sulit memahami ide tentang penghakiman dan penghukuman. Seseorang tidak harus menjadi orang Kristen yang saleh untuk menyadari bahwa ada sesuatu yang benar-benar salah dengan umat manusia. Siapakah yang tidak dapat melihat kehancuran hebat, bahkan bencana, akibat ulah manusia? Mungkin kita menangis sangat keras ketika kita lahir karena, secara naluri, kita mengetahui apa yang akan datang. “Saya menangis ketika saya lahir dan setiap hari menunjukan mengapa”, demikian isi sebuah puisi. Siapakah yang tidak terkait disini? Siapah yang tidak pernah menjadi korban ketamakan, egoism, dan kekikiran manusia? Atau siapakah yang tidak pernah menjadi tamak, egois, dan kikir seperti itu?

Jadi, jika Allah adil, dan jika keadilan merupakah sifat utama-Nya, siapakah diantara kita dapat berdiri di hadapan-Nya? Jika Allah mengetahui bahkan semua rahasia kita, rahasia perbuatan kita (Pengkhotbah 12:14) [apalagi yang telah kita lakukan didepan umum], kesempatan apakah yang kita miliki bahkan yang paling saleh di antara kita, pada hari penghakiman, ketika semua hal ini akan dinyatakan?

Pengkhotbah 12:14

Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.


Untungnya, Allah kita juga adalah Allah yang penuh kasih karunia. Seluruh rencana keselamatan telah ditetapkan sehingga setiap umat manusia bisa bebas dari penghukuman yang dituntut oleh keadilan Allah. Tanpa kasih karunia, kita semua akan dihabisi oleh keadilan Allah. Lalu satu-satunya pengharapan kita adalah berdiri di hadapan Allah yang adil, yang juga penuh kasih karunia.

Baca pekabaran malaikat pertama dalam Wahyu 14:6,7. Bagaimanakah ayat ini menyatakan hubungan antara keadilan Allah dan kasih karunia-Nya? Bagaimanakah itu juga sejajar dengan Kejadian 3 dan bagaimanakah hal itu menunjukan hubungan antara kasih karunia dan penghakiman?


Yohanes 14:6,7

14:6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."


Betapa menarik bahwa sebelum amaran tentang “saat penghakiman-Nya telah tiba” malaikat menyatakan “Injil yang kekal”. Semestinya demikian, jika tidak penghakiman akan menghukum semua manusia. Tidak satupun akan mendapat kesempatan karena semua telah berdosa, semua telah melanggar hokum Allah. Di sini, diantara pekabaran amaran terakhir kepada dunia, kasih karunia Allah telah dinyatakan. Jika tidak, penghakiman akan menghukum setiap orang, tanpa kecuali. Tanpa kasih karunia, pekabaran apakah yang akan kita miliki untuk dunia ini kecuali bahwa Allah akan menghancurkan kita semua dan tidak ada pengharapan untuk selamat? Untungnya, pekabaran yang kita miliki mempunyai dasar “Injil yang kekal”.

Peran apakah yang Anda lakukan dalam menolong menyebarkan pekabaran penghakiman dan kasih karunia ini kepada orang lain? Apakah lagi yang bisa Anda lakukan untuk menolong menyebarkan pekabaran itu, karena kemungkinan besar, Anda dapat melakukan lebih dari itu, benar bukan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar