Senin, 09 Januari 2012

Langit Menceritakan

Selasa 10 Januari 2012

LANGIT MENCERITAKAN

Kitab Mazmur terdiri dari kumpulan lagu memuji Pencipta. Dengan teratur dan bersorak kegirangan pemazmur menunjuk kepada “pekerjaan besar” Allah.

Mazmur 19. Kemajuan pikiran yang sangat berani. Pertama, Daud melukiskan kemuliaan langit dan cakrawala termasuk pancaran sinar matahari. Dia membandingkan cemerlangnya energy matahari dengan calon pengantin laki-laki yang sedang keluar untuk pernikahannya dan juga pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya (ayat 1-6). Dia kemudian menghubungkan kemegahan matahari ini kepada desempurnaan hukum Allah dan kuasa ajaran-ajarannya. Isi hukum itu sangat berhubungan dengan kehebatan tindakan kreatif Allah (ayat 7-11).

Mazmur 19

19:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud.

19:2 Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya;

19:3 hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.

19:4 Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;

19:5 tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,

19:6 yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.

19:7 Dari ujung langit ia terbit, dan ia beredar sampai ke ujung yang lain; tidak ada yang terlindung dari panas sinarnya.

19:8 Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman.

19:9 Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya.

19:10 Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya,

19:11 lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah.

19:12 Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar.

19:13 Siapakah yang dapat mengetahui kesesatan? Bebaskanlah aku dari apa yang tidak kusadari.

19:14 Lindungilah hamba-Mu, juga terhadap orang yang kurang ajar; janganlah mereka menguasai aku! Maka aku menjadi tak bercela dan bebas dari pelanggaran besar.

19:15 Mudah-mudahan Engkau berkenan akan ucapan mulutku dan renungan hatiku, ya TUHAN, gunung batuku dan penebusku.

Mazmur 92. “Nyanyikan untuk hari Sabat” ini dimulai dengan sikap pujian dari hati yang bersyukur.

Seseorang yang menelusuri penggunaan ungkapan “perbuatan tangan-Mu” dan “pekerjaan-Mu,” yang digunakan di seluruh kitab Mazmur (atau di seluruh buku yang bersifat Alkitabiah yang menggunakan kata tersebut), akan berakhir pada pujian yang luas untuk dunia yang diciptakan termasuk pada Alkitab. Dan siapa pun yang mempelajari semakin lebih dalam mengenai pekerjaan penciptaan Allah—apakah benda terkecil yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, atau bintang yang paling jauh atau planet dapat terlihat melalui teleskop, atau perbuatan tangan Allah yang menakjubkan akan semakin nyata. Para ahli ilmu pengetahuan terus belajar lebih lanjut dan lebih lanjut lagi, tidak hanya mengenai kehidupan berinteraksi satu sama lain dalam suatu jaringan kehidupan yang rumit. Semakin mereka pelajari, semakin kelihatan mengagumkan semuanya.

Mazmur 92

92:1 Mazmur. Nyanyian untuk hari Sabat.

92:2 Adalah baik untuk menyanyikan syukur kepada TUHAN, dan untuk menyanyikan mazmur bagi nama-Mu, ya Yang Mahatinggi,

92:3 untuk memberitakan kasih setia-Mu di waktu pagi dan kesetiaan-Mu di waktu malam,

92:4 dengan bunyi-bunyian sepuluh tali dan dengan gambus, dengan iringan kecapi.

92:5 Sebab telah Kaubuat aku bersukacita, ya TUHAN, dengan pekerjaan-Mu, karena perbuatan tangan-Mu aku akan bersorak-sorai.

92:6 Betapa besarnya pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya rancangan-rancangan-Mu.

92:7 Orang bodoh tidak akan mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.

92:8 Apabila orang-orang fasik bertunas seperti tumbuh-tumbuhan, dan orang-orang yang melakukan kejahatan berkembang, ialah supaya mereka dipunahkan untuk selama-lamanya.

92:9 Tetapi Engkau di tempat yang tinggi untuk selama-lamanya, ya TUHAN!

92:10 Sebab, sesungguhnya musuh-Mu, ya TUHAN, sebab, sesungguhnya musuh-Mu akan binasa, semua orang yang melakukan kejahatan akan diceraiberaikan.

92:11 Tetapi Kautinggikan tandukku seperti tanduk banteng, aku dituangi dengan minyak baru;

92:12 mataku memandangi seteruku, telingaku mendengar perihal orang-orang jahat yang bangkit melawan aku.

92:13 Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon;

92:14 mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.

92:15 Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,

92:16 untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan pada-Nya.


“Rahang dengan jelas bukan satu contoh rancangan yang cerdas; malah itu adalah suatu adaptasi yang tidak sempurna yang terjadi sebagai akibat dari seleksi alam, bekerja dengan alat-alat di tangan telah mengubah bentuk dan memperpendek moncong binatang menyusui menjadi suatu wajah.” Owen Gingerich, God’s Universe (Cambridge, Mass: Harvard University Press, 2006), hlm. 98,99. Poin penting apakah yang dimiliki orang Kristen ini—yang dengan sia-sia mencampuradukkan evolusi dengan dunia Kristen—sayangnya gagal?

Tidak diragukan, dunia ciptaan menyatakan kasih dan kuasa, Pencipta.

Tetapi dunia kita juga telah dihancurkan oleh dosa, oleh luka-luka dan kekacauan yang disebabkan pertentangan besar. Kita melihat akibat yang mengerikan di sekeliling kita dalam bentuk penyakit, kematian, bencana alam, dan sejenisnya. Tidak ada bagian dari ciptaan di bumi ini yang luput, dan tidak seorangpun manusia yang luput. Namun, walaupun di tengah-tengah kerusakan ini, kita dapat melihat kasih dan kuasa Pencipta.

Kuncinya ialah jangan focus pada hal-hal yang buruk tetapi pada yang baik yang mendasarinya. Kita dapat melihat, misalnya, pohon ceri dihantam oleh hama tumbuhan sehingga semua buahnya rusak. Hama, seburuk apa pun, tidak akan dapat menghapus kasih dan kebaikan yang dinyatakan dalam pohon itu sendiri, kasih dan kebaikan yang menunjuk kepada karakter Sang Pencipta.