Selasa, 17 April 2012

KARUNIA-KARUNIA YANG LAIN

Rabu 18 April 2012

KARUNIA-KARUNIA YANG LAIN


Pada saat kita memikirkan karunia rohani, kesaksian dan penginjilan, kita cenderung berfokus pada karunia penginjilan, berkhotbah, mengajar. Meskipun tidak semua karunia rohani pada dasarnya untuk penginjilan, tetapi jika digiatkan di dalam gereja maka karunia itu dapat mempengaruni misi penginjilan gereja.

Bacalah lagi Kisah Para Rasul 6:1-4. Orang-orang diberikan tanggung jawab yang sama seperti kepada mereka yang sekarang kita sebut diaken. Alasan apakah yang diberikan oleh murid-murid Yesus untuk menolak pelayanan ini? Bagaimanakah kita mengerti prinsip yang dinyatakan di sini?


Kisah Para Rasul 6:1-4

6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.

6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."


Diaken-diaken yang baru terpilih memberikan konstribusi bagi program penginjilan secara keseluruhan dalam jemaat mula-mula dengan cara membebaskan murid-murid Yesus mengunakan waktu sepenuhnya dalam penginjilan dan berkhotbah. Jadi, bilamana kita tidak memperhitungkan bahwa tindakan para diaken itu sebagai karunia rohani yang melengkapi mereka bagi penginjilan di barisan terdepan, mereka dapat mempengaruhi penginjilan dari balik layar. Sudah barang tentu, sangat memungkinkan jika pelayanan diaken dalam membagikan bantuan bagi janda miskin membuat orang lebih siap untuk mendengarkan Injil pada saat dikhotbahkan. Anda sendiri mengetahui kebaikan yang dilakukan orang-orang ini dalam peran yang mereka jalankan.

Agar gereja dapat berfungsi dengan baik, para pemimpin dan para pengurus sangat perlu memiliki karunia dalam bidang organisasi, keuangan, dan selanjutnya.

Mereka yang melayani Tuhan dalam berbagai kapasitas perlu memahami bahwa mereka juga merupakan bagian dari kelompok dan kontribusi mereka sangat berguna bagi tujuan penginjilan secara keseluruhan.


Bacalah Kisah Para Rasul 2:40-47. Karunia-karunia rohani apakah yang dinyatakan di sini, dan apakah hasilnya, dalam kegiatan bersaksi maupun pemuridan? Apakah pelajaran penting yang kita bisa ambil dari cerita itu?


Kisah Para Rasul 2:40-47

2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Kata menambahkan dalam Kisah Para Rasul 2:47 menyatakan penggabungan ke dalam sebuah kelompok masyarakat. Pada saat orang baru bertobat ditambahkan ke dalam gereja, mereka juga dibawah dalam persekutuan dan diperhatikan. Itulah sebabnya, kita dapat menyimpulkan bahwa karunia rohani dalam bidang administrasi, kepemimpinan, keramahtamahan, pelayanan penggembalaan, dan karunia melayani sudah ada pada saat itu. Hal ini merupakan contoh yang baik dalam mengunakan karunia-karunia rohani agar dapat memberikan manfaat bagi gereja secara keseluruhan dengan cara mendukung pelayanan penginjilan orang lain.


Pikirkanlah bagianmu, peranmu, dan pelayananmu dalam gereja.

Apakah itu selaras dengan misi gereja secara keseluruhan?