Selasa, 31 Januari 2012

PERGILAH DARI PADAKU!

Rabu, 1 Februari 2012.


Dalam kitab Perjanjian lama, kita menemukan sebuah catatan yang konsisten mengenai berbagai respons manusia terhadap Allah yang kudus.

Bagaimanakah dalam Perjanjian Baru?

Beberapa orang Kristen modern memperdebatkan bahwa kitab Perjanjian Lama menyatakan gambaran yang primitive dan sudah kadaluarsa tentang Allah, satu Allah yang sangat kejam dan sangat gampang marah.

Tetapi ketika Yesus datang, Dia sekarang adalah Allah yang penuh rahmat dan kasih.


Tentu saja, kita tahu, bahwa hal ini merupakan pandangan yang menyimpang dari Alkitab dan karakter Allah yang tidak pernah berubah.



Apakah yang diajarkan para penulis Alkitab Perjanjian Baru kepada kita mengenai kekudusan Allah? Bacalah Lukas 5:1-11. Bagaimanakah hal ini menunjukan konsistensi antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengenai kekudusan Allah?


Lukas 5:1-11

5:1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah.
5:2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya.
5:3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu.
5:4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan."
5:5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga."
5:6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak.
5:7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam.
5:8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa."
5:9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap;
5:10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia."
5:11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.


Sesudah mereka bekerja keras dan berhasil sepanjang malam sebagai nelayan, Yesus menyediakan sebuah mukjizat menangkap ikan bagi murid-murid-Nya yang telah bekerja keras. Ketika hal itu terjadi respon manusia normal biasanya adalah berterima kasih kepada Yesus atas bantuan Finansial yang luar biasa seperti itu. Namun, respons Petrus, berfokus pada hal lain. Reaksinya lebih menyerupai para tokoh Alkitab Perjanjian Lama yang bertemu dengan Allah.


Tetapi kini Petrus tidak lagi menghiraukan akan perahu dan muatannya. Mukjizat ini melebihi segala sesuatu yang pernah di saksikannya, karena hal ini baginya adalah menjadi suatu kenyataan kuasa Ilahi. Pada wajah Yesus ia telah lihat Seorang yang mengendalikan semesta alam. Hadirnya keilahian-Nya telah menyatakan bahwa ia tidak suci. Cita bagi Tuhan-Nya, malu akan kurang percayanya, bersyukur akan kerendahan hati Yesus, terlebih pula perasaan akan kecemarannya dihadapan kesucian yang kekal telah mengalahkan dia. Dikala teman-temannya mengeluarkan ikan-ikan dari dalam pukat, Petrus jatuh di kaki Juruselamat sambil berkati, “Tuhan pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa”. – Ellen G. White, Alfa dan Omega, jilid 5, halaman 255.

Mengapa bereaksi seperti ini? Itu karena kita tidak di dalam Taman Eden lagi, dimana Adam dan Hawa –sebelum mereka jatuh ke dalam dosa—menyambut kehadiran Allah dalam kesejukan malam.

Keakraban ini secara dramatis berubah dengan seketika sesudah kejatuhan, pada waktu pasangan itu lari dan bersembunyi. Tidak banyak yang berubah sejak itu. Tentu saja, reaksi ini menjadi gambaran yang konsisten diseluruh ayat Alkitab.

Kapan pun seseorang kalau benar-benar bertemu dengan Allah yang hidup, disana ada kengerian setelah akhirnya menyadari keberdosaannya sendiri

Kapankah terakhir kalinya Anda melihat dengan jelas sifat Anda sendiri yang penuh dosa? Penglihatan yang cukup mengerikan, bukan? Pengharapan apakah yang Anda miliki dan mengapa?



...

Senin, 30 Januari 2012

MENYESAL DALAM DEBU DAN ABU

Selasa, 31 Januari 2012

Sesudah memikul penderitaan kejam di tangan setan Ayub pun menangis

Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu

(Ayub 42:5,6).


Apakah yang dikatakan respons ini kepada kita mengenai kekudusan Allah disbanding dengan keberdosaan manusia? Bagaimanakah Injil diajarkan dalam reaksi Ayub terhadap penderitaan yang dia alami?


Nabi Yehezkiel, yang diutus Allah kepada Bangsa Israel (walaupun mereka adalah tawanan di Babel sebagai akibat dari ketidaksediaan mereka), juga mengalami dasyatnya kehadiran Allah. Apakah yang terjadi? Yehezkiel 1:28


Yehezkie 1:28

Seperti busur pelangi, yang terlihat pada musim hujan di awan-awan, demikianlah kelihatan sinar yang mengelilinginya. Begitulah kelihatan gambar kemuliaan TUHAN. Tatkala aku melihatnya aku sembah sujud, lalu kudengar suara Dia yang berfirman.


Yakub melarikan diri dari rumah sesudah menipu ayahnya Ishak dan saudara kembarnya Esau. Apakah respon Yakub setelah ia bermimpi melihat tangga yang terhubung ke surga dan Allah berbicara kepadanya? (Kejadian 28:16,17)


Kejadian 28:16

Ketika Yakub bangun dari tidurnya, berkatalah ia: "Sesungguhnya TUHAN ada di tempat ini, dan aku tidak mengetahuinya."

28:17 Ia takut dan berkata: "Alangkah dahsyatnya tempat ini. Ini tidak lain dari rumah Allah, ini pintu gerbang sorga."



Ketika bangsa Israel berkemah di Sinai. Allah kembali turun dalam awan di gunung itu dan menyatakan diri-Nya kepada Musa. Bagaimanakah reaksi Musa? (Keluaran 34:8).


Keluaran 34: 8

Segeralah Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah



Daniel, nabi yang lain selama penawanan orang Israel di Babel, juga menerima penglihatan-penglihatan besar dari Allah ketika dia melayani sebagai pejabat tinggi pemerintahan.

Walaupun berkali-kali diberitahukan bahwa dia dikasihi di surga, bagaimanakah Daniel bereaksi ketika mendapat penglihatan dari Allah? Menurut Anda mengapa dia bereaksi seperti itu? Daniel 10:5-8


………………………………………………………………………………………………………………………..........................................................


Daniel 10:5-8.

10:5 kuangkat mukaku, lalu kulihat, tampak seorang yang berpakaian kain lenan dan berikat pinggang emas dari ufas.

10:6 Tubuhnya seperti permata Tarsis dan wajahnya seperti cahaya kilat; matanya seperti suluh yang menyala-nyala, lengan dan kakinya seperti kilau tembaga yang digilap, dan suara ucapannya seperti gaduh orang banyak.

10:7 Hanya aku, Daniel, melihat penglihatan itu, tetapi orang-orang yang bersama-sama dengan aku, tidak melihatnya; tetapi mereka ditimpa oleh ketakutan yang besar, sehingga mereka lari bersembunyi;

10:8 demikianlah aku tinggal seorang diri. Ketika aku melihat penglihatan yang besar itu, hilanglah kekuatanku; aku menjadi pucat sama sekali, dan tidak ada lagi kekuatan padaku.



Meskipun orang-orang ini beriman, saleh, dan benar—dan bahkan nabi—reaksi mereka terhadap kehadiran Allah ialah ketakutan, gemetar, dan menyembah.


Itu semua pastilah karena, diantara hal-hal yang lain, mereka merasakan keberdosaan dan ketidakberdayaan mereka sendiri, dibandingkan dengan kekudusan Allah.

Dengan cara mereka, perikop-perikop ini memberikan gambaran perlunya Seorang Juruselamat, Seorang Penganti, Seseorang untuk menjembatani jurang pemisah antara Allah yang kudus dengan ciptaan yang telah jatuh ke dalam dosa seperti kita ini.


Terima kasih kepada Allah, kita mempunyai jembatan itu dalam Yesus.


Bayangkan diri Anda sendiri mempunyai pengalaman yang sama dengan salah satu nabi yang disebutkan di atas. Kira-kira bagaimanakah reaksi Anda, dan mengapa?



...

Minggu, 29 Januari 2012

DIASINGKAN

Senin, 30 Januari 2012


Apakah konsep pertama mengenai “kekudusan” (dari akar kata yang sama sering diterjemahkan “dikuduskan”) disebutkan dalam Alkitab?
(Kejadian 2:3).



Seberapa pentingkah fakta bahwa hal pertama yang dianggap kudus dalam Alkitab adalah waktu?

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….


Kejadian 2:3

Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.


Ayat ini memberi kita pemahaman mengenai kekudusan. Itu menunjukan bahwa sesuatu, dalam hal ini waktu, “diasingkan” dari apa yang di sekitarnya.

Hari Ketujuh sendiri tidak ada bedanya dari 24 jam yang lain, dari periode matahari terbenam ke matahari terbenam;

yang membuat itu berbeda, “kudus”, adalah karena Allah mengatakannya demikian. Dia mengasingkannya dari hari-hari sepekan lainnya.


Kata yang digunakan dalam Bahasa Ibrani untuk “dikuduskan” berarti “membuat menjadi kudus” atau menyatakan kudus”. Kekuduskan kemudian menyatakan secara tidak langsung bahwa segala sesuatu yang “kudus” adalah special, sesuatu yang diasingkan atau dipisahkan dari apa yang tidak kudus.

Kemudian, untuk beberapa tingkat, gambaran ini akan menolong kita memahami kekudusan Allah.

Allah memisahkan diri dari segala sesuatu yang lain dalam ciptaan. Dia terpisah sangat jauh di atas dan melampaui segala sesuatu yang dapat kita pahami. Menjadi kudus adalah menjadi “lain” menjadi berbeda dalam cara yang khusus, sebagaimana dengan Sabat hari ketujuh.


Bagaimanakah ayat-ayat ini menolong kita memahami kekudusan Allah? Keluaran 15:11; I Samuel 2:2; Mazmur 99:1-3; Yesaya 40:25.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..


Keluaran 15:11

Siapakah yang seperti Engkau, di antara para allah, ya TUHAN; siapakah seperti Engkau, mulia karena kekudusan-Mu, menakutkan karena perbuatan-Mu yang masyhur, Engkau pembuat keajaiban?


I Samuel 2:2

Tidak ada yang kudus seperti TUHAN, sebab tidak ada yang lain kecuali Engkau dan tidak ada gunung batu seperti Allah kita.


Mazmur 99:1-3

99:1 TUHAN itu Raja, maka bangsa-bangsa gemetar. Ia duduk di atas kerub-kerub, maka bumi goyang.

99:2 TUHAN itu maha besar di Sion, dan Ia tinggi mengatasi segala bangsa.

99:3 Biarlah mereka menyanyikan syukur bagi nama-Mu yang besar dan dahsyat; Kuduslah Ia!


Yesaya 40:25

Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus.


Konsep kekudusan ini seharusnya menolong kita lebih baik memahami jurang pemisah antara Allah yang kudus dengan suku bangsa yang tidak kudus—satu umat, yang secara nyata adalah orang-orang berdosa.

Allah terpisah dari kita, bukan hanya karena Dia adalah Pencipta dan kita adalah ciptaan tetapi karena kita telah jatuh dalam dosa.

Semua ini seharusnya, menolong kita memahami lebih baik apa yang Kristus telah lakukan bagi kita.


Walaupun kita diciptakan dalam gambar dan rupa Allah, apakah yang membuat kita berbeda sama sekali dari Dia?

Bagaimanakah perbedaan ini menolong kita untuk lebih menyadari kebutuhan kita akan Juruselamat?

Buatlah sebuah daftar dari perbedaan-perbedaan tersebut dan bawa di kelas Anda pada hari Sabat.



...

Sabtu, 28 Januari 2012

“ADA TERTULIS”

Minggu, 29 Januari 2012


Pelajaran yang dangkal mengenai sejarah gereja begitu mudah mengembangkan gagasan tentang Allah dan kemudian memuja gagasan-gagasan tersebut gantinya menyembah Allah, yaitu Allah yang dinyatakan dalam Alkitab.

Sebagaimana Voltaire yang skeptic menyindir. “Allah membuat manusia menurut rupa-Nya, dan manusia kembali memberikan sebuah pujian”.

Kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa pengertian kita tentang Allah tidak lengkap atau bahkan salah.

Dengan demikian, kita harus kembali kepada Alkitab dan membandingkan pemikiran kita tentang Allah dengan apa yang diajarkan disana. Dan pelajaran ini harus mencakup Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, karena di dalam keduanya Tuhan berbicara kepada kita.

Hal ini sangat penting karena beberapa orang telah memperdebatkan bahwa Allah yang dinyatakan dalam kitab Perjanjian Baru berbeda dari Allah yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama.

Ajaran itu tidak diterima umat Masehi Advent Hari Ketujuh, tidak juga diajarkan dalam Alkitab.


Ungkapan apakah yang dijelaskan nabi-nabi Perjanjian Lama berulang-ulang? Yeremia 7:1-3.


Yeremia 7:1-3

7:1 Firman yang datang kepada Yeremia dari pada TUHAN, bunyinya:

7:2 "Berdirilah di pintu gerbang rumah TUHAN, serukanlah di sana firman ini dan katakanlah: Dengarlah firman TUHAN, hai sekalian orang Yehuda yang masuk melalui semua pintu gerbang ini untuk sujud menyembah kepada TUHAN!

7:3 Beginilah firman TUHAN semesta alam, Allah Israel: Perbaikilah tingkah langkahmu dan perbuatanmu, maka Aku mau diam bersama-sama kamu di tempat ini.


Ribuan kali pekabaran nubuatan Perjanjian Lama disampaikan dengan ungkapan “beginilah firman Tuhan” atau sejenisnya. Hal ini seharusnya mengingatkan kita bahwa nabi tidak semata-mata hanya berbicara mengenai Allah tetapi Allah berbicara atas diri-Nya sendiri melalui nabi.


Dalam waktu yang sama, Kitab Perjanjian Baru penuh dengan referensi demi referensi dari Kitab Perjanjian Lama. Faktanya, keseluruhan teologi Perjanjian Baru berhubungan dengan Perjanjian Lama.

Salah satu contoh, bagaimanakah seorang memahami pengorbanan Yesus terlepas dari seluruh system pengorbanan yang dinyatakan dalam Perjanjian Lama? Berapa kalikah Yesus, sebagaimana para penulis Perjanjian Baru, merujuk kepada ayat-ayat Perjanjian Lama untuk menunjang penjelasan dan maksud mereka? Seluruh tulisan Perjanjian Baru mendapatkan dasar teologinya dari Perjanjian Lama. Tidak ada dasar kebenaran untuk pemisahan radikal diantara keduanya. Segala tulisan Alkitab – baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru – diilhamkan oleh Allah (II Timotius 3:16)


II Timotius 3:16

Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.


Bacalah ayat-ayat berikut. Bagaimanakah ayat tersebut menolong kita melihat hubungan antara kitab Perjanjian Baru dan Perjanjian Lama?

Apakah yang diceritakan kepada kita tentang Yesus, merujuk ke Perjanjian Lama, seperti para penulis Perjanjian Baru?

Matius 4:4; Matius 11:10; Markus 1:2; Markus 7: 6; Yohanes 12:14,15; Kisah Para Rasul 13:33; Roma 3:10; Galatia 3:13; I Petrus 1:16; I Korintus 5:7.


Matius 4:4

Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."


Matius 11:10

Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu.


Marukus 1:2

Seperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu;


Markus 7:6

Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.


Yohanes 12:14,15

12:14 Yesus menemukan seekor keledai muda lalu Ia naik ke atasnya, seperti ada tertulis:

12:15 "Jangan takut, hai puteri Sion, lihatlah, Rajamu datang, duduk di atas seekor anak keledai."


Kisah Para Rasul 13:33

telah digenapi Allah kepada kita, keturunan mereka, dengan membangkitkan Yesus, seperti yang ada tertulis dalam mazmur kedua: Anak-Ku Engkau! Aku telah memperanakkan Engkau pada hari ini.


Roma 3:10

seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.


Galatia 3:13

Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"


I Petrus 1:16

sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.


I Korintus 5:7

Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.


Mark Twain suatu kali berkata bahwa bukan bagian Alkitab yang tidak dia mengerti yang mengganggu dia; tetapi bagian yang dia mengerti.Siapakah yang tidak menemukan bagian-bagian Alkitab yang menyulitkan? Perhatikan apa yang disebutkan mengenai Alkitab itu sendiri? (II Timotius 3:16), bagaimanakah seharusnya kita merespon bagian-bagian yang kita tidak pahami, atau mungkin yang tidak kita sukai? (Lihat juga I Korintus 13:12).


I Korintus 13:12

Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.


...