Kamis, 19 April 2012

PENDALAMAN PELAJARAN 3

Jumat, 20 April 2012



PENDALAMAN: Menemukan peluang untuk Pelatihan di Jemaat.

Jika Anda sudah menentukan suatu bidang pelayanan dalam kegiatan bersaksi dan penginjilan, kemudian Anda telah mendiskusikannya dengan gembala jemaat dan pemimpin penginjilan, maka tibalah saatnya untuk memikirkan kesiapan Anda untuk tugas itu.

Anda tentunya menginginkan agar dapat sebaik mungkin mempengaruhi orang supaya menerima Yesus; itulah sebabnya, pelatihan itu sangat penting. Ingat bekerja secara team lebih baik daripada bekerja sendiri-sendiri karena kerja sama team akan menjamin adanya dorongan, dukungan, dan keberhasilan.

Hal-hal berikut menjadi fokus. Hal-hal berikut menjadi fokus pemikiran sepanjang pekan ini.

1. Diskusikanlah dengan gembala jemaat dan pemimpin penginjilan Anda, tentang program pelatihan dan proses pelaksanaannya. Semua pelatihan tidak selamanya diadakan digereja setempat. Carilah kesempatan untuk menghadiri pelatihan secara wilayah atau bilamana memungkinkan mintalah supaya Anda dapat menjadi utusan jemaat untuk mengikuti program pelatihan itu.

2. Model pelatihan yang lain, dengan cara meminta gembala jemaat atau orang yang berkompentensi dalam hal itu untuk mempersiapkan pelatihan untuk gereja setempat mengenai kesaksian dan penginjilan. Bilamana biaya menjadi kendala dan hanya sedikit yang mau dilatih di jemaat Anda, mengapa tidak mencoba membuatnya secara wilayah?.

3. Pada saat mengikuti pelatihan dalam bidang yang Anda pilih sehubungan dengan kesaksian dan penginjilan, pikirkanlah sumber-sumber yang tersedia. Pelajari materi-materi yang berhubungan dengan pelatihan itu, dan pelajari pengunaanya, susunlah menjadi sebuah bahan yang penting untuk menjadi persiapan bagi pelayanan Anda.

4. Yang penting bagi usaha jangkauan keluar dan pelayanan penginjilan adalah persiapan rohani secara pribadi. Anda akan lebih menyadari kebutuhan rohani yang Anda perlukan saat Anda mulai melayani Allah. Ketika Anda meminta, dan menerima, curahan kuasa Roh Kudus yang lebih besar maka Anda diberikan kuasa untuk melakuan pelayanan yang lebih besar. Berdoalah agar Roh Kudus menuntun dan mengunakan Anda.



PERTANYAAN UNTUK DIDISKUSIKAN:

1. “Allah telah menaruh karunia yang berbeda-beda dalam gereja. Bakat ini indah ditempat yang tepat, dan semua boleh melakukan sebagian didalam pekerjaan menyediakan suatu umat bagi kedatangan Kristus yang tidak lama lagi”. – Ellen G. White, Pelayan Injil, Halaman 413. Perhatikanlah sudah sejauh mana karunia rohani itu ditekankan dalam jemaat Anda. Apakah yang Anda dapat lakukan untuk meningkatkannya?

2. “Semua orang tidak menerima karunia yang sama, tetapi kepada setiap hamba Tuhan beberapa karunia Roh dijanjikan.” –Ellen G. White, Membina Kehidupan Abadi, Halaman 250. Bagaimanakah kita dapat mendorong semua anggota gereja untuk menemukan, memperkembangkan, dan mengunakan karunia rohani mereka? Mengapa penting bagi kita untuk melakukannya?

Rabu, 18 April 2012

KARUNIA ROHANI DAN TANGGUNG JAWAB KRISTIANI

Kamis 19 April 2012


KARUNIA ROHANI DAN TANGGUNG JAWAB KRISTIANI

Berbagai karunia rohani ditemukan bukan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu kita melainkan menunjukan hal-hal apa saja yang Tuhan inginkan kita kerjakan dan untuk menunjukan di mana kita cocok dalam tubuh jemaat. Sudah pasti, ini menjadi tanggung jawab yang besar ketika kita berusaha mengenapi rencana yang Allah telah siapkan dalam kehidupan kita.

Bandingkan Roma 12:4, I Korintus 12:12, dan Efesus 4:16. Apakah yang dikatakan oleh ayat ini tentang karunia rohani dan tubuh Kristus?

Roma 12:4

12:4 Sebab sama seperti pada satu tubuh kita mempunyai banyak anggota, tetapi tidak semua anggota itu mempunyai tugas yang sama,

I Korintus 12:12

12:12 Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak, dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus.

Efesus 4:16

4:16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, -- yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota -- menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Sangat penting kita ketahui bahwa ketiga pasal utama yang memberikan daftar karunia rohani itu telah menuliskannya dalam konteks tubuh jemaat. Hal ini menunjukan bahwa meskipun seseorang dapat terlibat dalam kegiatan bersaksi dan penginjilan secara pribadi, seperti dilakukan oleh Filipus kepada kepala perbendaharaan Etiopia (Kisah 8), masing-masing kita memiliki tanggung-jawab untuk melatih karunia-karunia kita melalui jemaat.

Sebagaimana yang sudah kita lihat, apa saja yang dilakukan jemaat, haruslah dilakukan dibawah otoritas dan tuntunan Roh Kudus. Adalah tanggung jawab kita untuk mencari kehendak Allah dan bekerja selaras dengan apa yang Roh Kudus telah nyatakan. Janganlah kita jatuh dalam perangkap Setan dengan kita bertanya “Apakah yang gereja kita dapat lakukan bagi Allah?” Kita dapat dapat melakukan hal yang lebih baik dengan cara menemukan apa yang Allah sedang kerjakan di tengah-tengah umat-Nya dan melibatkan diri dengan kegiatan itu.

Apakah yang dikatakan oleh Matius 10:19,20; Kisah Para Rasul 13:4,5 16:6,7 mengenai tuntunan Roh Kudus yang dialami oleh murid-murid Yesus?

Matius 10:19,20

10:19 Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.

10:20 Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.

Kisah Para Rasul 13:4,5

13:4 Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.

13:5 Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.

Kisah Para Rasul 16:6,7

16:6 Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia.

16:7 Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka.

Murid-murid mengizinkan Roh Kudus untuk mengarahkan pelayanan mereka. Seringkali mereka mencoba memasuki satu lading penginjilan namun dicegah oleh Roh Kudus. Beberapa kali Rasul Paulus menerima penglihatan di mana roh kudus memberikan petunjuk khusus yang memberitahukan kemana seharusnya murid-murid itu pergi menginjil (Lihat Kisah Parah Rasul 16:9,10).

Kisah Para Rasul 16:9,10

16:9 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!"

16:10 Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Karunia-karunia rohani harus digunakan dengan bertanggung-jawab, dan cara terbaik untuk memastikan ini adalah menerima karunia tersebut harus memelihara jalur komunikasi dengan Roh Kudus tetap terbuka. Kita memiliki tanggung-jawab untuk memelihara kesatuan gereja. Bilamana kita dituntun oleh Roh Kudus, maka akan terjadi kesatuan yang diharapkan. Roh Kudus mengharapkan individu-individu, dan Dia mengarahkan jemaat. Arahan yang Dia berikan pada satu anggota, Dia berikan juga kepada jemaat secara keseluruhan. Roh Kudus tidak menuntun setiap individu untuk keluar dari persekutuan tubuh Kristus.

Pada saat kita mendedikasikan diri kita untuk melayani Kristus, kita dapat mengharapkan hal-hal besar terjadi ketika Roh Kudus dicurahkan ke atas kita semua. Kuncinya ada pada kita, sebagai pribadi-pribadi maupun sebagai jemaat secara keseluruhan, untuk bersedia menerima apa yang diberikan oleh Roh Kudus

Selasa, 17 April 2012

KARUNIA-KARUNIA YANG LAIN

Rabu 18 April 2012

KARUNIA-KARUNIA YANG LAIN


Pada saat kita memikirkan karunia rohani, kesaksian dan penginjilan, kita cenderung berfokus pada karunia penginjilan, berkhotbah, mengajar. Meskipun tidak semua karunia rohani pada dasarnya untuk penginjilan, tetapi jika digiatkan di dalam gereja maka karunia itu dapat mempengaruni misi penginjilan gereja.

Bacalah lagi Kisah Para Rasul 6:1-4. Orang-orang diberikan tanggung jawab yang sama seperti kepada mereka yang sekarang kita sebut diaken. Alasan apakah yang diberikan oleh murid-murid Yesus untuk menolak pelayanan ini? Bagaimanakah kita mengerti prinsip yang dinyatakan di sini?


Kisah Para Rasul 6:1-4

6:1 Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.

6:2 Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: "Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.

6:3 Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,

6:4 dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman."


Diaken-diaken yang baru terpilih memberikan konstribusi bagi program penginjilan secara keseluruhan dalam jemaat mula-mula dengan cara membebaskan murid-murid Yesus mengunakan waktu sepenuhnya dalam penginjilan dan berkhotbah. Jadi, bilamana kita tidak memperhitungkan bahwa tindakan para diaken itu sebagai karunia rohani yang melengkapi mereka bagi penginjilan di barisan terdepan, mereka dapat mempengaruhi penginjilan dari balik layar. Sudah barang tentu, sangat memungkinkan jika pelayanan diaken dalam membagikan bantuan bagi janda miskin membuat orang lebih siap untuk mendengarkan Injil pada saat dikhotbahkan. Anda sendiri mengetahui kebaikan yang dilakukan orang-orang ini dalam peran yang mereka jalankan.

Agar gereja dapat berfungsi dengan baik, para pemimpin dan para pengurus sangat perlu memiliki karunia dalam bidang organisasi, keuangan, dan selanjutnya.

Mereka yang melayani Tuhan dalam berbagai kapasitas perlu memahami bahwa mereka juga merupakan bagian dari kelompok dan kontribusi mereka sangat berguna bagi tujuan penginjilan secara keseluruhan.


Bacalah Kisah Para Rasul 2:40-47. Karunia-karunia rohani apakah yang dinyatakan di sini, dan apakah hasilnya, dalam kegiatan bersaksi maupun pemuridan? Apakah pelajaran penting yang kita bisa ambil dari cerita itu?


Kisah Para Rasul 2:40-47

2:40 Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini."

2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

2:43 Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda.

2:44 Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama,

2:45 dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing.

2:46 Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,

2:47 sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.


Kata menambahkan dalam Kisah Para Rasul 2:47 menyatakan penggabungan ke dalam sebuah kelompok masyarakat. Pada saat orang baru bertobat ditambahkan ke dalam gereja, mereka juga dibawah dalam persekutuan dan diperhatikan. Itulah sebabnya, kita dapat menyimpulkan bahwa karunia rohani dalam bidang administrasi, kepemimpinan, keramahtamahan, pelayanan penggembalaan, dan karunia melayani sudah ada pada saat itu. Hal ini merupakan contoh yang baik dalam mengunakan karunia-karunia rohani agar dapat memberikan manfaat bagi gereja secara keseluruhan dengan cara mendukung pelayanan penginjilan orang lain.


Pikirkanlah bagianmu, peranmu, dan pelayananmu dalam gereja.

Apakah itu selaras dengan misi gereja secara keseluruhan?