Senin, 06 Februari 2012

SABAT SEBELUM SINAI

Selasa, 7 Februari 2012

SABAT SEBELUM SINAI

Allah tidak menyatakan bahwa Dia menyampaikan prinsip kekal hukumNya kepada manusia sebelum di Sinai, tetapi ada bukti yang jelas dan kuat bahwa pemberian hukum di Sinai bukanlah awalnya dunia terbuka akan ajaran itu.

Banyak orang, terpaksa mengakui hal itu, malahan menganjurkan bahwa yang pertama diberikan di Sinai hanyalah perintah Sabat, tidak termasuk yang lainnya, dan itulah sebabnya hukum tersebut semata-mata untuk orang Yahudi dan tidak tergolong untuk orang Kristen saat ini. Seberapa absahkah pertanyaan itu?

Baca Kejadian 2:1-3. Apakah yang ayat ini ajarkan kepada kita mengenai Sabat sebelum Sinai?

Kejadian 2:1-3

2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.


Berikutnya, dalam Keluaran 5:1-5. Alkitab menyatakan bahwa Musa dan Harun bergelut dengan Firaun dalam hal membiarkan orang Israel pergi. Ayat 5 secara khusus menjelaskannya.

Keluaran 5:1-5

5:1 Kemudian Musa dan Harun pergi menghadap Firaun, lalu berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN, Allah Israel: Biarkanlah umat-Ku pergi untuk mengadakan perayaan bagi-Ku di padang gurun."

5:2 Tetapi Firaun berkata: "Siapakah TUHAN itu yang harus kudengarkan firman-Nya untuk membiarkan orang Israel pergi? Tidak kenal aku TUHAN itu dan tidak juga aku akan membiarkan orang Israel pergi."

5:3 Lalu kata mereka: "Allah orang Ibrani telah menemui kami; izinkanlah kiranya kami pergi ke padang gurun tiga hari perjalanan jauhnya, untuk mempersembahkan korban kepada TUHAN, Allah kami, supaya jangan nanti mendatangkan kepada kami penyakit sampar atau pedang."

5:4 Tetapi raja Mesir berkata kepada mereka: "Musa dan Harun, mengapakah kamu bawa-bawa bangsa ini melalaikan pekerjaannya? Pergilah melakukan pekerjaanmu!"

5:5 Lagi kata Firaun: "Lihat, sekarang telah terlalu banyak bangsamu di negeri ini, masakan kamu hendak menghentikan mereka dari kerja paksanya!"


Baca Keluaran 5:5. Petunjuk apakah disana mengenai hari Sabat?

Respons Firaun, “Kamu membuat mereka beristirahat dari pekerjaan mereka!” (NKJV), nampaknya cukup jelas. Bahasa aslinya bahkan menyebutkan lebih tajam.

Walaupun disana ada beberapa kata untuk beristirahat , kata kerja yang Firaun gunakan adalah mengembangkan kata untuk “Sabat”. Bahasa yang menarik dari Firaun kepada Musa dan Harun dibaca seperti ini, “Kamu buat mereka berhari Sabat dari pekerjaan mereka!” suatu petunjuk, jika tak ada yang lain, kepada kenyataan tentang Sabat hari perhentian sebelum Sinai.


Walaupun demikian, bukti konkret Sabat sebelum Sinai, lebih dulu muncul di Keluaran 16, ketika Allah dengan ajaib menyediakan roti manna bagi Bangsa Israel di padang belantara. Keajaiban 40 tahun ini dimulai sebelum anak-anak Israel mencapai Gunung Sinai.

Baca Keluaran 16:4-30, terutama focus pada ayat 23-30. Bagaimanakah ayat ini membuktikan keberadaan Sabat hari ketujuh, Sabat sebelum pengalaman di Gunung Sinai?

Keluaran 16:4-30

16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

16:5 Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."

16:6 Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa TUHANlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.

16:7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"

16:8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya -- apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."

16:9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."

16:10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun -- maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.

16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."

16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.

16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.

16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

16:19 Musa berkata kepada mereka: "Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."

16:20 Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.

16:21 Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.

16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

16:24 Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.

16:25 Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang.

16:26 Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."

16:27 Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.

16:28 Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?

16:29 Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."

16:30 Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.


Perhatikan perkataan Allah kepada Musa dalam ayat 28, “Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku?” Sebuah petunjuk yang jelas bahwa hukum Allah dan perintah-perintah-Nya telah ada sebelum pernyataan di Sinai, dan bahwa diantara perintah-perintah dan hokum itu ialah Sabat hari ketujuh. Jadi, walaupun sesuatu yang sangat besar terjadi dengan pemberian hokum di Sinai, Sepuluh Hukum itu sendiri dengan jelas tidaklah baru.

Bagaimana pengalaman Sabat Anda? Apakah Anda mencintai hari Sabat, takut terhadapnya, atau Anda merasa bertentangan dengannya? Apakah yang dapat Anda lakukan untuk memiliki pengalaman yang lebih dalam dan lebih kaya dengan Allah melalui karunia hari Sabat-Nya?