Selasa, 10 Januari 2012

Salib Dan Penciptaan

Rabu 11 Januari 2012

Baca Yohanes 1: 1-13. Dalam hal apakah Yohanes menghubungkan penciptaan dengan salib? Mengapa pengajaran ini tidak dapat dipisahkan?


1 Yohanes 1:1-13

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.

1:3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

1:4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.

1:5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.

1:6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;

1:7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.

1:8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.

1:9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.

1:10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.

1:11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.

1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.


Sejumlah ayat Alkitab dengan jelas menghubungkan Tuhan sebagai Pencipta dengan Tuhan sebagai Penebus, satu mata rantai yang menyediakan lebih banyak bukti bahwa evolusi tidak dapat menyatu dengan Alkitab, khususnya pengajaran tentang salib.

Kalau tidak, apa? Allah telah menjelma menjadi seekor kera yang diciptakan melalui kekejaman dan rasa sakit dari seleksi alam, itu semua untuk menghapus kematian, “musuh yang terakhir” (I Kor.15:26)?

I Korintus 15:26

Musuh yang terakhir, yang dibinasakan ialah maut.

Tetapi bagaimanakah kematian dapat menjadi “musuh” jika itu merupakan salah satu dari cara yang dipilih Allah untuk menciptakan manusia, sedikitnya sesuai dengan model evolusi? Tuhan harus mengorbankan banyak homo erectus, homo heidelbergenesis, dan homo heanderthalensis yang mati supaya satu dalam rupa-Nya sendiri (homo sapiens) . Lalu ini berarti bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan umat manusia dari proses Dia, sebagai Pencipta, sedang menciptakannya lebih dulu. Jika hal itu terdengar seperti mengelikan, karena memang begitulah adanya.

Baca Roma 5:2. Bagaimanakah ayat ini menolong kita memahami betapa pentingnya catatan mengenai penciptaan dalam kitab Kejadian terhadap seluruh rencana keselamatan?


Roma5:2

Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.

Bagaimanakah ide mengenai kejatuhan, sangat jelas secara Alkitabiah, diterangkan oleh mereka yang berusaha mencampuradukan evolusi dengan Alkitab? Apakah Allah mengunakan proses kekerasan, egoism, dan kekuasaan yang kuat untuk melawan yang lemah untuk menciptakan suatu moral yang sempurna dan makhluk yang tidak mementingkan diri sendiri yang kemudian “jatuh” kepada kekerasan, egoisme, dan kekuasaan yang kuat melawan yang lemah—suatu keadaan yang dari padanya dia harus ditebus—atau yang lain akan menghadapi hukuman akhir?

Sekali lagi, kemustahilan keadaan tersebut menghapuskan sama sekali kemungkinan terjadinya hal itu. Satu-satunya cara untuk memahami salib, tentang perlunya Juruslamat untuk menebus umat manusia yang telah jatuh, adalah: karena umat manusia telah “jatuh” dari sesuatu, dan “kejatuhan” itu menimbulkan suatu kemerosotan, suatu proses kemunduran; itu artinya kita telah beranjak dari apa yang baik menuju sesuatu yang tidak baik.Maksud harfiah dari buku Kejadian dapat dimengerti dengan sempurna; sedangkan evolusi, tidak masuk akal sama sekali.

Sesungguhnya, ide tentang evolusi juga membuat suatu penghinaan terhadap kejatuhan dan salib.