Rabu, 11 Januari 2012

Penciptaan dan Penciptaan Kembali

Kamis 12 Januari 2012

Janji-janji indah apakah yang ditemukan dalam ayat ini?

Yesaya 65:17, Yesasa 66:22, II Petrus 3:13, Wahyu 21:4. Juga, bagaimana ayat tersebut berkaitan dengan penciptaan model Alkitab, sebagai dinyatakan pada pasal pembukaan kitab Kejadian?

Yesaya 65:17

"Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi yang baru; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati.

Yesata 65:22

Mereka tidak akan mendirikan sesuatu, supaya orang lain mendiaminya, dan mereka tidak akan menanam sesuatu, supaya orang lain memakan buahnya; sebab umur umat-Ku akan sepanjang umur pohon, dan orang-orang pilihan-Ku akan menikmati pekerjaan tangan mereka.

II Petrus 3:13

Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran.

Wahyu 21:4

Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."

Seluruh umat Kristen menaruh pengharapan pada janji akan langit yang baru dan bumi yang baru, langit dan bumi tanpa pengrusakan yang telah dibawa dosa kepada satu dunia yang kita diami sekarang. Tanpa pengharapan itu, tanpa janji itu, kita tidak punya harapan sama sekali. Janji akan kehidupan yang kekal adalah sangat indah, tetapi kita menginginkan suatu kehidupan kekal yang tanpa ketakutan, tanpa penderitaan, dan tanpa kekecewaan itu di dunia kita ini. Apakah yang lebih buruk dari kematian kekal yang menunggu orang-orang yang tidak diselamatkan disbanding dengan kehidupan kekal di dunia yang penuh dengan kesengsaraan yang sering menguasai kita?

Semua yang menuntun kepada beberapa pertanyaan yang sangat menarik berkenaan dengan asal mula dan bagaimana Allah bekerja dalam proses penciptaan pertama—digambarkan dengan bagus sekali dalam Kejadian 1 dan 2. Pertanyaannya adalah apakah langit yang baru dan bumi yang baru akan diciptakan oleh kuasa perintah Illahi; sebagaimana digambarkan secarah harfiah dalam kitab Kejadian; Allah berfirman dalam waktu yang singkat semua kehidupan ada secara ajaib di bumi yang sudah berbentuk , tanpa perubahan pikiran yang tiba-tiba, tanpa kekerasan, dan tanpa faktor kebetulan?

Atau, sebaliknya, apakah proses penciptaan berarti bahwa kehidupan akan, sekali lagi harus memikul ‘sukacita’ dan kekerasan seleksi alam dan mencoba bertahan hidup untuk milyaran tahun lamanya hingga sebuah dunia baru, “dimana terdapat kebenaran” (II Petrus 3:13), akhirnya muncul?

Bagaimanapun juga, jika Allah memilih mengunakan evolusi untuk pertama kalinya menciptakan dunia ini, mengapa Dia melakukan hal yang berbeda pada kedua kalinya? Jika ini pilihan-Nya pada penciptaan semula, apakah itu tidak cukup baik untuk yang ke dua? Kemustahilan dari ide bahwa Allah akan mengunakan evolusi untuk menciptakan kembali langit yang baru dan bumi yang baru semakin membuktikan kemustahilan dari pendapat bahwa pada mulanya Dia telah menciptakan dunia dengan cara evolusi. Tidak diragukan, Salib, Penebusan, dan janji tentang langit yang baru dan bumi yang baru merupakan tema yang tidak dapat dipisahkan dalam kitab Kejadian.

Coba bayangkan seperti apakah dunia kita ini dalam keindahannya yang asli. Bayangkan, juga, seperti apa bilamana diciptakan kembali. Pikiran dan hati kita hanya dapat mulai menduga-duga seperti apa itu. Mengapa dunia ini tidak ada yang berharga jika kita kehilangan apa yang telah dijanjikan kepada kita?