Senin, 20 Februari 2012

PEMELIHARAAN CIPTAAN

Selasa, 21 Februari 2012

PEMELIHARAAN CIPTAAN

Persoalan lingkungan, dan kepedulian terhadap lingkungan, tidak secara khusus dan terbuka ditujukan dalam Alkitab. Tentu saja, banyak hal tertentu yang Alkitab tidak sebutkan. Apa yang Alkitab lakukan, dan lakukan lagi dan lagi, ialah memberikan kita prinsip-prinsip yang harus kita aplikasikan ke semua aspek kehidupan, termasuk soal lingkungan.

Pikirkan mengenai Matius 22:37-40. Dalam hal apakah prinsip-prinsip itu dapat mengajar kita tentang dampak dari sikap kita terhadap lingkungan, terutama ketika penyalahgunaan lingkungan dapat menyebabkan efek yang merusak yang lain?


Matius 22:37-40

22:37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

22:38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

22:39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

22:40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi."


Mula-mula dalam Alkitab, kita diberikan beberapa indikasi bahwa manusia dipanggil menjadi penatalayanan atas apa yang Allah telah berikan kepada Adam di bumi ini. Meskipun konteks tersebut sangat spesifik, sangat sulit untuk melihat mengapa prinsip tersebut tidak berkelanjutan.

Kejadian 2:15 berkata, “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu”.

Dalam hal itu apakah ini menyatakan bagaimana umat manusia mula-mula berhubungan dengan bumi?

Perhatikan hubungan timbal balik di sini. Allah menciptakan lingkungan indah ini untuk manusia; itu telah diberikan kepadanya sebagai suatu pemberian. Namun, lihat apa yang Adam harus lakukan. Dia mengusahakan dan memeliharanya.

Terjemahan kata “memelihara” berasal dari Bahasa Ibrani, smr, yang artinya “menjaga” atau “merawat” atau “melindungi”.

Dengan demikian, baik dari awalnya, bahkan dalam masa sebelum kejatuhan dunia, Adam telah dipanggil menjadi pengurus lingkungan dimana dia di tempatkan. Allah tidak menyuruh dia untuk mengeksploitasinya, mengusahakannya untuk kepentingan dirinya sendiri, atau mengeluarkan dari situ apa yang dia mau. Malah dia disuruh untuk mengusahakannya dan melindunginya.


Apakah alasan kita untuk mempercayai bahwa dasar ini telah berubah? Kenyataannya, jika untuk melakukan inilah Adam telah dipanggil di dunia ini sebelum dosa masuk, seberapa lebih pentingkah penatalayanan yang baik atas dunia setelah semua itu dihancurkan oleh dosa?


Seberapa sadarkah Anda dalam kepedulian terhadap lingkungan? Seberapa besarkah anda peduli akan itu? Betapa pentingkah atau tidak pentingkah itu bagi Anda? Bawa jawaban Anda di kelas pada hari Sabat.