Sabtu, 04 Februari 2012

HUKUM DI SINAI

Minggu, 5 Februari 2012


HUKUM DI SINAI



Baca Keluaran 19:18,19; Keluaran 20:18; Ulangan 5:22; dan Ibrani 22:21, gambaran tentang pemberian hukum di Gunung Sinai. Mengapa hal itu menjadi sesuatu yang sangat mengerikan?

Keluaran 19:18,19

19:18 Gunung Sinai ditutupi seluruhnya dengan asap, karena TUHAN turun ke atasnya dalam api; asapnya membubung seperti asap dari dapur, dan seluruh gunung itu gemetar sangat.

19:19 Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Berbicaralah Musa, lalu Allah menjawabnya dalam guruh.

Keluaran 20:18

Seluruh bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka berdiri jauh-jauh.

Ulanagan 5:22

Firman itulah yang diucapkan TUHAN kepada seluruh jemaahmu dengan suara nyaring di gunung, dari tengah-tengah api, awan dan kegelapan, dan tidak ditambahkan-Nya apa-apa lagi. Ditulis-Nya semuanya pada dua loh batu, lalu diberikan-Nya kepadaku."

Ibrani 12:21

Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."


“Bangsa Israel diliputi oleh kegentaran. Kuasa Allah yang hebat dalam mengucapkan hukum itu kelihatannya lebih besar dari pada apa yang dapat ditanggung oleh hati mereka yang dipenuhi kegentaran itu. Oleh karena apabila undang-undang yang agung itu dihadapkan kepada mereka, mereka baru menyadari tentang kejinya sifat dosa itu, dan juga kesalahan mereka dalam pemandangan Allah. Mereka undur dari bukit itu dengan rasa gentar dan takut”. –Ellen G. White, Alfa dan Omega, Jilid 1, Halaman 363.


Ada hal yang sangat kuat dalam kutipan Ellen White di atas. Sementara hukum diberikan kepada mereka, bangsa itu menyadari “tidak pernah sebelumnya” betapa buruknya dosa dan kesalahan mereka sendiri di mata Allah.

Jadi, dari awal hubungan perjanjian Bangsa Israel dengan Allah, kita dapat melihat sebuah pernyataan Injil dalam hukum. Hukum tidak pernah mengartikan suatu keselamatan, bahkan di Sinai; itu lebih menunjukan kepada bangsa itu kebutuhan mereka akan keselamatan. Tepat sesudah pemberian hukum, kepada mereka diberikan perintah untuk membangun kemah suci, yang menyatakan kepada mereka rencana keselamatan. Hukum menuntun manusia kepada salib, kepada kebutuhan mereka akan pendamaian dan penebusan. Maka , tidak heran, bahwa mereka gemetar di depan hokum, karena hokum menunjukan kepada mereka betapa berdosanya dan betapa dalamnya mereka telah jatuh.



Baca Roma 7:8-13. Bagaimanakah ayat-ayat tersebut mengungkapkan kebenaran penting ini? Apakah yang Paulus katakana tentang hokum? Lihat juga Mazmur 119:6

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

Roma 7: 8-13

7:8 Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.

7:9 Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,

7:10 sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.

7:11 Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.

7:12 Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.

7:13 Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.

Mazmur 119:6

Maka aku tidak akan mendapat malu, apabila aku mengamat-amati segala perintah-Mu.

Dalam suatu pengertian, Paulus disini sedang membicarakan tentang apa yang Ellen White katakan terjadi di Sinai. Masalahnya bukan dengan Hukum Allah; masalahnya ialah dengan orang berdosa yang telah melanggar hokum, sebagaimana kita semua telah melanggarnya. Paulus menunjukan bagaimana hukum tidak dapat dipisahkan dari Injil, bahwa hukum menunjukan kepada kita betapa berdosa dan jatuh kita ini.



Baca Keluaran 20:1-17. Apakah anda pernah merasa gemetar berhadapan dengan hukum Allah? Apakah anda menemukan diri anda sendiri diyakinkan oleh hukum itu? Perasaan apakah yang anda rasakan sementara membaca hukum dan membandingkan diri anda dengannya?

Keluaran 20:1-17

20:1 Lalu Allah mengucapkan segala firman ini:

20:2 "Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.

20:3 Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.

20:4 Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.

20:5 Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku,

20:6 tetapi Aku menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.

20:7 Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu, dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang yang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.

20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:

20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

20:12 Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.

20:13 Jangan membunuh.

20:14 Jangan berzinah.

20:15 Jangan mencuri.

20:16 Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu.

20:17 Jangan mengingini rumah sesamamu; jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang dipunyai sesamamu."





Allah Pemberi Hukum

Pelajaran 6 *4-10 Februari 2012

Allah Pemberi Hukum




SABAT PETANG

BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI:

Ibrani 12:21; Roma 7:8-13; Ayub 24:14,15; Keluaran 16:4-30; Ibrani 8:10, Ibrani 10:16; Roma 13:8-10


Ibrani 12:21

Dan sangat mengerikan pemandangan itu, sehingga Musa berkata: "Aku sangat ketakutan dan sangat gemetar."


Roma 7:8-13

7:8 Tetapi dalam perintah itu dosa mendapat kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan; sebab tanpa hukum Taurat dosa mati.

7:9 Dahulu aku hidup tanpa hukum Taurat. Akan tetapi sesudah datang perintah itu, dosa mulai hidup,

7:10 sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.

7:11 Sebab dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah itu ia membunuh aku.

7:12 Jadi hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik.

7:13 Jika demikian, adakah yang baik itu menjadi kematian bagiku? Sekali-kali tidak! Tetapi supaya nyata, bahwa ia adalah dosa, maka dosa mempergunakan yang baik untuk mendatangkan kematian bagiku, supaya oleh perintah itu dosa lebih nyata lagi keadaannya sebagai dosa.


Ayub 24:14

Pada parak siang bersiaplah si pembunuh, orang sengsara dan miskin dibunuhnya, dan waktu malam ia berlaku seperti pencuri.

24:15 Orang yang berzinah menunggu senja, pikirnya: Jangan seorang pun melihat aku; lalu dikenakannya tudung muka.

Keluaran 16:4-30

16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.

16:5 Dan pada hari yang keenam, apabila mereka memasak yang dibawa mereka pulang, maka yang dibawa itu akan terdapat dua kali lipat banyaknya dari apa yang dipungut mereka sehari-hari."

16:6 Sesudah itu berkatalah Musa dan Harun kepada seluruh orang Israel: "Petang ini kamu akan mengetahui bahwa TUHANlah yang telah membawa kamu keluar dari tanah Mesir.

16:7 Dan besok pagi kamu melihat kemuliaan TUHAN, karena Ia telah mendengar sungut-sungutmu kepada-Nya. Sebab, apalah kami ini maka kamu bersungut-sungut kepada kami?"

16:8 Lagi kata Musa: "Jika memang TUHAN yang memberi kamu makan daging pada waktu petang dan makan roti sampai kenyang pada waktu pagi, karena TUHAN telah mendengar sungut-sungutmu yang kamu sungut-sungutkan kepada-Nya -- apalah kami ini? Bukan kepada kami sungut-sungutmu itu, tetapi kepada TUHAN."

16:9 Kata Musa kepada Harun: "Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Marilah dekat ke hadapan TUHAN, sebab Ia telah mendengar sungut-sungutmu."

16:10 Dan sedang Harun berbicara kepada segenap jemaah Israel, mereka memalingkan mukanya ke arah padang gurun -- maka tampaklah kemuliaan TUHAN dalam awan.

16:11 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa:

16:12 "Aku telah mendengar sungut-sungut orang Israel; katakanlah kepada mereka: Pada waktu senja kamu akan makan daging dan pada waktu pagi kamu akan kenyang makan roti; maka kamu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, Allahmu."

16:13 Pada waktu petang datanglah berduyun-duyun burung puyuh yang menutupi perkemahan itu; dan pada waktu pagi terletaklah embun sekeliling perkemahan itu.

16:14 Ketika embun itu telah menguap, tampaklah pada permukaan padang gurun sesuatu yang halus, sesuatu yang seperti sisik, halus seperti embun beku di bumi.

16:15 Ketika orang Israel melihatnya, berkatalah mereka seorang kepada yang lain: "Apakah ini?" Sebab mereka tidak tahu apa itu. Tetapi Musa berkata kepada mereka: "Inilah roti yang diberikan TUHAN kepadamu menjadi makananmu.

16:16 Beginilah perintah TUHAN: Pungutlah itu, tiap-tiap orang menurut keperluannya; masing-masing kamu boleh mengambil untuk seisi kemahnya, segomer seorang, menurut jumlah jiwa."

16:17 Demikianlah diperbuat orang Israel; mereka mengumpulkan, ada yang banyak, ada yang sedikit.

16:18 Ketika mereka menakarnya dengan gomer, maka orang yang mengumpulkan banyak, tidak kelebihan dan orang yang mengumpulkan sedikit, tidak kekurangan. Tiap-tiap orang mengumpulkan menurut keperluannya.

16:19 Musa berkata kepada mereka: "Seorang pun tidak boleh meninggalkan dari padanya sampai pagi."

16:20 Tetapi ada yang tidak mendengarkan Musa dan meninggalkan dari padanya sampai pagi, lalu berulat dan berbau busuk. Maka Musa menjadi marah kepada mereka.

16:21 Setiap pagi mereka memungutnya, tiap-tiap orang menurut keperluannya; tetapi ketika matahari panas, cairlah itu.

16:22 Dan pada hari yang keenam mereka memungut roti itu dua kali lipat banyaknya, dua gomer untuk tiap-tiap orang; dan datanglah semua pemimpin jemaah memberitahukannya kepada Musa.

16:23 Lalu berkatalah Musa kepada mereka: "Inilah yang dimaksudkan TUHAN: Besok adalah hari perhentian penuh, sabat yang kudus bagi TUHAN; maka roti yang perlu kamu bakar, bakarlah, dan apa yang perlu kamu masak, masaklah; dan segala kelebihannya biarkanlah di tempatnya untuk disimpan sampai pagi."

16:24 Mereka membiarkannya di tempatnya sampai keesokan harinya, seperti yang diperintahkan Musa; lalu tidaklah berbau busuk dan tidak ada ulat di dalamnya.

16:25 Selanjutnya kata Musa: "Makanlah itu pada hari ini, sebab hari ini adalah sabat untuk TUHAN, pada hari ini tidaklah kamu mendapatnya di padang.

16:26 Enam hari lamanya kamu memungutnya, tetapi pada hari yang ketujuh ada sabat; maka roti itu tidak ada pada hari itu."

16:27 Tetapi ketika pada hari ketujuh ada dari bangsa itu yang keluar memungutnya, tidaklah mereka mendapatnya.

16:28 Sebab itu TUHAN berfirman kepada Musa: "Berapa lama lagi kamu menolak mengikuti segala perintah-Ku dan hukum-Ku?

16:29 Perhatikanlah, TUHAN telah memberikan sabat itu kepadamu; itulah sebabnya pada hari keenam Ia memberikan kepadamu roti untuk dua hari. Tinggallah kamu di tempatmu masing-masing, seorang pun tidak boleh keluar dari tempatnya pada hari ketujuh itu."

16:30 Lalu beristirahatlah bangsa itu pada hari ketujuh.


Ibrani 8:10

8:10 "Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu," demikianlah firman Tuhan. "Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.


Ibrani 10:16

sebab setelah Ia berfirman: "Inilah perjanjian yang akan Kuadakan dengan mereka sesudah waktu itu," Ia berfirman pula: "Aku akan menaruh hukum-Ku di dalam hati mereka dan menuliskannya dalam akal budi mereka,


Roma 13:8-10

13:8 Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapa pun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat.

13:9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain mana pun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri!

13:10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.


AYAT HAFALAN: “Sebab TUHAN ialah Hakim kita, TUHAN ialah yang member hokum bagi kita; TUHAN ialah Raja kita, Dia akan menyelamatkan kita”. (Yesaya 33:22).

POKOK PIKIRAN: Hukum Allah adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari seluruh isi Alkitab, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Itu juga merupakan ekspresi dari kasih-Nya. Dengan demikian, ketika kita mengasihi, kita menyatakan kesempurnaan dan keindahan hokum Allah.

Sebagai umat Masehi Advent Hari Ketujuh, kita sering mendengar pernyataan bahwa Hukum ialah catatan dari tabiat Allah. (Jika demikian, maka karena Allah tidak berubah, hokum adalah ekspresi dari tabiat Allah?

Andaikan Anda tinggal di satu negeri dengan seorang raja yang perkataannya adalah hokum. (“Negara, itulah saya”, seorang raja Perancis terkenal berkata).

Sekarang, andaikan raja mengeluarkan hokum yang menindas, keji, penuh rasa benci, diskriminasi, dan seterusnya. Bukankah hokum ini akan menjadi gambaran dari sifat raja itu; tidakkah hukum itu akan menyatakan karakternya?

Pikirkan beberapa sejarah raja lalim yang paling buruk. Bagaimanakah hokum-hukum yang mereka keluarkan menyatakan orang seperti apa mereka?

Dalam pengertian ini, hukum menyatakan tabiat dari pemberi hukum itu. Kemudian, apakah yang dinyatakan hukum Allah mengenai Allah? Bilamana kita memahami hukum Allah sebagai pagar, sebuah perlindungan, sesuatu yang diciptakan untuk kita, demi kebaikan kita, maka kita akan lebih mengerti seperti apakah Allah itu.

Pekan ini kita akan mempelajari tentang hukum dan pemberi hukum itu.


*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 11 Februai 2012