Selasa, 21 Februari 2012

LINGKUNGAN DAN SABAT

Rabu, 22 Februari 2012

LINGKUNGAN DAN SABAT

“Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas” (Amsal 27:20). Bagaimanakah kebenaran ayat ini langsung berdampak terhadap seluruh pertanyaan akan kepedulian ciptaan dan bahaya akan sikap eksploitasi kita terhadap lingkungan?

Amsal 27:20

Dunia orang mati dan kebinasaan tak akan puas, demikianlah mata manusia tak akan puas.

Seperti pernyataan (pelajaran hari Senin), masalah pokok dari lingkungan kita saat ini ialah: “keegoisan dan kegelojohan manusia untuk mendapatkan lebih dan lebih banyak lagi melalui peningkatan produksi, pemakaian yang tidak terbatas dan pengurangan sumber daya bumi yang tidak dapat di perbaharui lagi”. Dengan kata lain, manusia hanya ingin lebih dan lebih, dan satu-satunya tempat mereka untuk mendapatkannya adalah bumi ini. Masalahnya bukan dengan penggunaan sumber daya alam, tetapi adalah keserahkahan manusia yang tidak pernah merasa cukup. Kapankah Anda terakhir kali mendengar seseorang tidak peduli seberapa kaya dia, mengatakan bahwa mereka telah mempunyai cukup uang?

Di tengah-tengah semuanya ini, Allah telah memberikan kepada umat manusia karunia Sabat.

Bacalah ayat-ayat tentang Sabat berikut ini. Walaupun kita cenderung memikirkan ayat-ayat tersebut dalam konteks lain, cobalah pikirkan dalam konteks bagaimana memelihara Sabat, dengan memerintahkan kita untuk berhenti dari pekerjaan kita, untuk berhenti dari mencari uang dan melakukan kegiatan bisnis kita, dapat berdampak yang nyata pada kebaikan lingkungan.

Keluaran 20:8-11 …………………………………………………………………………………………

Nehemia 13:16-19 ………………………………………………………………………………………..

Keluaran 20:8-11

20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:

20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.

Nehemia 13:16-19

13:16 Juga orang Tirus yang tinggal di situ membawa ikan dan pelbagai barang dagangan dan menjual itu kepada orang-orang Yehuda pada hari Sabat, bahkan di Yerusalem.

13:17 Lalu aku menyesali pemuka-pemuka orang Yehuda, kataku kepada mereka: "Kejahatan apa yang kamu lakukan ini dengan melanggar kekudusan hari Sabat?

13:18 Bukankah nenek moyangmu telah berbuat demikian, sehingga Allah kita mendatangkan seluruh malapetaka ini atas kita dan atas kota ini? Apakah kamu bermaksud memperbesar murka yang menimpa Israel dengan melanggar kekudusan hari Sabat?"

13:19 Kalau sudah remang-remang di pintu-pintu gerbang Yerusalem menjelang hari Sabat, kusuruh tutup pintu-pintu dan kuperintahkan supaya jangan dibuka sampai lewat hari Sabat. Dan aku tempatkan beberapa orang dari anak buahku di pintu-pintu gerbang, supaya tidak ada muatan yang masuk pada hari Sabat.

Tentu saja, Sabat adalah perihal mengingat bahwa Allah telah menciptakan dunia ini (seharusnya hal itu membuat kita sadar tentang bagaimana kita memperlakukannya), tetapi Sabat juga adalah mengenai berhenti dari usaha mencari uang.

Oleh memelihara Sabat, dengan tujuan mengambil sepertujuh dari kehidupan kita setiap pekan tanpa pengecualian, dan tidak mengejar kekayaan uang dan harta, kita tidak hanya memiliki sebuah pengingat mingguan yang kuat bahwa kehidupan bukan hanya sebatas mencari uang, tetapi kita juga sering menahan diri dari pengejaran semuanya itu, yang bilamana dilakukan secara berlebihan, akan menimbulkan kerusakan pada bumi.

Bagaimanakah pemeliharaan Sabat menjadi satu cara menolong mengendalikan ketamakan diri Anda dan keinginan untuk mendapatkan lebih lagi? Seberapa seringkah daya tarik uang mencobai Anda untuk melanggar hari Sabat?