Minggu, 12 Februari 2012

SABAT DALAM KITAB KELUARAN

Senin, 13 Februari 2012

SABAT DALAM KITAB KELUARAN


Baca Keluaran 20:8-11. Apakah yang Allah katakana untuk kita lakukan, dan mengapa kita disuruh untuk melakukannya?


Keluaran 20:8-11

20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya


Seisi rumah, termasuk beberapa pembantu apapun jenis kelaminnya, golongan pekerjaan setara dengan “bos” harus istirahat bersama. Sabat ialah penyeimbang yang hebat, pembebas dari segala ketidakadilan dari struktur sosial. Dihadapan Allah, semua manusia adalah sama, dan Sabat adalah cara yang unik untuk menyatakan kebenaran unik ini, terutama dalam sebuah dunia yang didominasi oleh struktur kelas yang menimbulkan berbagai macam kelompok “diatas” atau “dibawah” yang lain.

Perintah ini juga merupakan suatu unit sastra yang tersusun secara teliti:

A. Pendahuluan: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat”. (ayat 8).

B. Perintah: “Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan pekerjaanmu”.(Ayat 9)

C. Motivasi: “Tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu” (ayat 10a).

B1. Perintah:”Maka jangan melakukan suatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki atau anakmu perempuan, atau …” (ayat 10b)

C1: Motivasi: “Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut, … dan ia berhenti…”. (ayat 11a)

D. Kesimpulan: “Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya”. (ayat 11b).

(A) Berisi, sebuah pernyataan pendahuluan, prinsip penting dari perintah Sabat sebagai satu keutuhan.

(B) Menyampaikan perintah positif untuk bekerja selama enam hari.

(B1) Memberikan perintah larangan yang sama untuk menahan diri dari segala pekerjaan pada hari Sabat, termasuk semua yang tergabung dalam keluarga. Bahkan pembantu maupun hewan, atau tamu yang berada di rumah.

(C ) dan (C1) memberikan motivasi kepada perintah-perintah itu.

(C ) menyatakan faktor waktu dalam enam hari/ rangkaian hari ketujuh dengan menekankan bahwa “hari ketujuh adalah Sabat TUHAN Allahmu”.

(C1) Berisi motivasi formal dengan pendahuluan “Sebab” atau “Karena”. Hal itu menunjukan motivasi rinci dalam masa enam hari Allah bekerja dan berhenti pada hari ketujuh, dilembagakan secara langsung dalam Sabat pertama pada pekan penciptaan.

(D) Adalah kalimat bebas, dimulai dengan “Itulah sebabnya” dan juga membentuk kesimpulan. Kata terakhir dari perintahitu, “dan menguduskannya”, dapat disamakan dengan nasihat pada pembukaan.

(A) “Kuduskanlah”, berhubungan dengan kekudusan Allah yang memberkati hari Sabat dalam Kejadian 2:3






SABAT DALAM KITAB KEJADIAN

Minggu, 12 Februari 2012


SABAT DALAM KITAB KEJADIAN

Salahsatu kebenaran Alkitab yang paling kuat ialah kembali ke Taman Eden, satu dunia yang sempurna diciptakan oleh Allah yang sempurna, disana hari ketujuh telah diasingkan dari hari-hari lainnya dalam sepekan dan menguduskannya. Demikianlah jauhnya latar belakang dan dasar dari Sabat hari ketujuh. Dari sudut pandang dunia ini. Anda tidak dapat menelusuri lebih jauh dari pada itu. Kemudian, dengan Sabat, kita sedang berhubungan dengan salah satu yang paling pokok dan paling mendasar dari seluruh kebenaran Alkitab.

Apakah empat tindakan Allah yang dicatat dalam Kejadian 2:1-3 sementara Dia menciptakan Sabat?


Kejadian 2:1-3

2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.



Allah menciptakan satu hari, Dia beristirahat pada hari itu, Dia memberkati hari ketujuh itu, dan Dia menguduskannya, yang artinya Dia membuatnya kudus atau diasingkan untuk kegunaan yang kudus. Betapa mengagumkan bahwa Allah sendiri “beristirahat” pada hari ketujuh. Apapun artinya, itu menunjukan betapa seriusnya hari itu dibuat., karena Allah sendiri beristirahat pada hari tersebut.

Kejadian 2:3, juga menjelaskan bahwa Pencipta “memberkati” hari ketujuh sebagaimana Dia juga memberkati binatang dan manusia di hari sebelumnya (Kejadian 1:22, 28). Allah menyebutkan berkat Sabat ini dalam hokum keempat dari sepuluh hokum-Nya, selama-lamanya menghubungkan Sabat penciptaan dengan Sabat mingguan.


Kejadian 1:22

Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya: "Berkembangbiaklah dan bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak."

Kejadian 1:28

1:28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."



Perhatikan berapa kali ungkapan “hari ketujuh” diulang dalam Kejadian 2:1-3. Apakah arti yang terkandung dalam pengulangan itu?

Tiga kali hari istimewa itu disebutkan. Hal ini menekankan sifat yang luar biasa dari Sabat hari ketujuh dan dengan jelas mengasingkannya dari hari-hari lainnya. Hal itu seharusnya mengingatkan kita bahwa Allah tidak membuat hari pertama menjadi spesial, atau hari yang lain. Berkat spesial ialah untuk hari ketujuh dan tidak ada untuk hari yang lain.

Dengan menciptakan Sabat hari ketujuh, Allah mengakhiri pekerjaan kreatif-Nya. Lalu Dia mengambil tujuh hari itu dan memasukkannya dalam satu pekan.

Perputaran pekan ini telah diikuti sepanjang sejarah dan di seluruh catatan Alkitab. Jadi Allah menunjukan kuasa-Nya tidak hanya terhadap ruang dan segala sesuatu yang ada pada ruang itu tetapi juga terhadap waktu. Tidak satupun dari kita dapat mengendalikan satu jam, atau bahkan satu menit. Waktu berjalan terus dengan tepat, sama sekali di luar akal kita. Jadi betapa pentingnya kita belajar untuk percaya kepada Allah dengan jumlah waktu kita yang sedikit di dalam dunia ini.

Pikirkan mengenai perputaran waktu, bagaimanakah itu melewati kita dari peristiwa ke peristiwa, hari demi hari dan tahun demi tahun. Meskipun kita tidak mengendalikan waktu, namun kita dapat mengendalikan segala sesuatu yang kita lakukan dengan waktu itu. Seberapa baikkah Anda mengunakan waktu Anda? Apakah yang mengisi waktu Anda? Bagaimanakah Anda mengunakan lebih baik waktu Anda yang hanya sedikit saja di dunia ini?




Tuhan Atas Hari Sabat

Pelajaran 7 *11-17 Februari 2012

Tuhan Atas Hari Sabat


SABAT PETANG

BACALAH UNTUK PELAJARAN PEKAN INI:

Kejadian 2:1-3; Keluaran 20 : 8-12; Ulangan 5:12-15; Matius 12:1-13; Yohanes 9; Yohanes 19:30


Kejadian 2:1-3

2:1 Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya.

2:2 Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.

2:3 Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.


Keluaran 20:8-11

20:8 Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:

20:9 enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

20:10 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamanmu.

20:11 Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.


Ulangan 5:12-15

5:12 Tetaplah ingat dan kuduskanlah hari Sabat, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.

5:13 Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu,

5:14 tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau lembumu, atau keledaimu, atau hewanmu yang mana pun, atau orang asing yang di tempat kediamanmu, supaya hambamu laki-laki dan hambamu perempuan berhenti seperti engkau juga.

5:15 Sebab haruslah kauingat, bahwa engkau pun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya TUHAN, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan hari Sabat.


Matius 12:1-13

12:1 Pada waktu itu, pada hari Sabat, Yesus berjalan di ladang gandum. Karena lapar, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya.

12:2 Melihat itu, berkatalah orang-orang Farisi kepada-Nya: "Lihatlah, murid-murid-Mu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat."

12:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Tidakkah kamu baca apa yang dilakukan Daud, ketika ia dan mereka yang mengikutinya lapar,

12:4 bagaimana ia masuk ke dalam Rumah Allah dan bagaimana mereka makan roti sajian yang tidak boleh dimakan, baik olehnya maupun oleh mereka yang mengikutinya, kecuali oleh imam-imam?

12:5 Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?

12:6 Aku berkata kepadamu: Di sini ada yang melebihi Bait Allah.

12:7 Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.

12:8 Karena Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat."

12:9 Setelah pergi dari sana, Yesus masuk ke rumah ibadat mereka.

12:10 Di situ ada seorang yang mati sebelah tangannya. Mereka bertanya kepada-Nya: "Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat?" Maksud mereka ialah supaya dapat mempersalahkan Dia.

12:11 Tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Jika seorang dari antara kamu mempunyai seekor domba dan domba itu terjatuh ke dalam lobang pada hari Sabat, tidakkah ia akan menangkapnya dan mengeluarkannya?

12:12 Bukankah manusia jauh lebih berharga dari pada domba? Karena itu boleh berbuat baik pada hari Sabat."

12:13 Lalu kata Yesus kepada orang itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Dan ia mengulurkannya, maka pulihlah tangannya itu, dan menjadi sehat seperti tangannya yang lain.


Yohanes 9

9:1 Waktu Yesus sedang lewat, Ia melihat seorang yang buta sejak lahirnya.

9:2 Murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya: "Rabi, siapakah yang berbuat dosa, orang ini sendiri atau orang tuanya, sehingga ia dilahirkan buta?"

9:3 Jawab Yesus: "Bukan dia dan bukan juga orang tuanya, tetapi karena pekerjaan-pekerjaan Allah harus dinyatakan di dalam dia.

9:4 Kita harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.

9:5 Selama Aku di dalam dunia, Akulah terang dunia."

9:6 Setelah Ia mengatakan semuanya itu, Ia meludah ke tanah, dan mengaduk ludah-Nya itu dengan tanah, lalu mengoleskannya pada mata orang buta tadi

9:7 dan berkata kepadanya: "Pergilah, basuhlah dirimu dalam kolam Siloam." Siloam artinya: "Yang diutus." Maka pergilah orang itu, ia membasuh dirinya lalu kembali dengan matanya sudah melek.

9:8 Tetapi tetangga-tetangganya dan mereka, yang dahulu mengenalnya sebagai pengemis, berkata: "Bukankah dia ini, yang selalu mengemis?"

9:9 Ada yang berkata: "Benar, dialah ini." Ada pula yang berkata: "Bukan, tetapi ia serupa dengan dia." Orang itu sendiri berkata: "Benar, akulah itu."

9:10 Kata mereka kepadanya: "Bagaimana matamu menjadi melek?"

9:11 Jawabnya: "Orang yang disebut Yesus itu mengaduk tanah, mengoleskannya pada mataku dan berkata kepadaku: Pergilah ke Siloam dan basuhlah dirimu. Lalu aku pergi dan setelah aku membasuh diriku, aku dapat melihat."

9:12 Lalu mereka berkata kepadanya: "Di manakah Dia?" Jawabnya: "Aku tidak tahu."

9:13 Lalu mereka membawa orang yang tadinya buta itu kepada orang-orang Farisi.

9:14 Adapun hari waktu Yesus mengaduk tanah dan memelekkan mata orang itu, adalah hari Sabat.

9:15 Karena itu orang-orang Farisi pun bertanya kepadanya, bagaimana matanya menjadi melek. Jawabnya: "Ia mengoleskan adukan tanah pada mataku, lalu aku membasuh diriku, dan sekarang aku dapat melihat."

9:16 Maka kata sebagian orang-orang Farisi itu: "Orang ini tidak datang dari Allah, sebab Ia tidak memelihara hari Sabat." Sebagian pula berkata: "Bagaimanakah seorang berdosa dapat membuat mujizat yang demikian?" Maka timbullah pertentangan di antara mereka.

9:17 Lalu kata mereka pula kepada orang buta itu: "Dan engkau, apakah katamu tentang Dia, karena Ia telah memelekkan matamu?" Jawabnya: "Ia adalah seorang nabi."

9:18 Tetapi orang-orang Yahudi itu tidak percaya, bahwa tadinya ia buta dan baru dapat melihat lagi, sampai mereka memanggil orang tuanya

9:19 dan bertanya kepada mereka: "Inikah anakmu, yang kamu katakan bahwa ia lahir buta? Kalau begitu bagaimanakah ia sekarang dapat melihat?"

9:20 Jawab orang tua itu: "Yang kami tahu ialah, bahwa dia ini anak kami dan bahwa ia lahir buta,

9:21 tetapi bagaimana ia sekarang dapat melihat, kami tidak tahu, dan siapa yang memelekkan matanya, kami tidak tahu juga. Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri."

9:22 Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan.

9:23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri."

9:24 Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa."

9:25 Jawabnya: "Apakah orang itu orang berdosa, aku tidak tahu; tetapi satu hal aku tahu, yaitu bahwa aku tadinya buta, dan sekarang dapat melihat."

9:26 Kata mereka kepadanya: "Apakah yang diperbuat-Nya padamu? Bagaimana Ia memelekkan matamu?"

9:27 Jawabnya: "Telah kukatakan kepadamu, dan kamu tidak mendengarkannya; mengapa kamu hendak mendengarkannya lagi? Barangkali kamu mau menjadi murid-Nya juga?"

9:28 Sambil mengejek mereka berkata kepadanya: "Engkau murid orang itu tetapi kami murid-murid Musa.

9:29 Kami tahu, bahwa Allah telah berfirman kepada Musa, tetapi tentang Dia itu kami tidak tahu dari mana Ia datang."

9:30 Jawab orang itu kepada mereka: "Aneh juga bahwa kamu tidak tahu dari mana Ia datang, sedangkan Ia telah memelekkan mataku.

9:31 Kita tahu, bahwa Allah tidak mendengarkan orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang saleh dan yang melakukan kehendak-Nya.

9:32 Dari dahulu sampai sekarang tidak pernah terdengar, bahwa ada orang yang memelekkan mata orang yang lahir buta.

9:33 Jikalau orang itu tidak datang dari Allah, Ia tidak dapat berbuat apa-apa."

9:34 Jawab mereka: "Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.

9:35 Yesus mendengar bahwa ia telah diusir ke luar oleh mereka. Kemudian Ia bertemu dengan dia dan berkata: "Percayakah engkau kepada Anak Manusia?"

9:36 Jawabnya: "Siapakah Dia, Tuhan? Supaya aku percaya kepada-Nya."

9:37 Kata Yesus kepadanya: "Engkau bukan saja melihat Dia; tetapi Dia yang sedang berkata-kata dengan engkau, Dialah itu!"

9:38 Katanya: "Aku percaya, Tuhan!" Lalu ia sujud menyembah-Nya.

9:39 Kata Yesus: "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta."

9:40 Kata-kata itu didengar oleh beberapa orang Farisi yang berada di situ dan mereka berkata kepada-Nya: "Apakah itu berarti bahwa kami juga buta?"

9:41 Jawab Yesus kepada mereka: "Sekiranya kamu buta, kamu tidak berdosa, tetapi karena kamu berkata: Kami melihat, maka tetaplah dosamu."


Yohanes 19:30,31

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

19:31 Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib -- sebab Sabat itu adalah hari yang besar -- maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.



AYAT HAFALAN:

“Lalu kata Yesus kepada mereka: Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat, jadi Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat” (Markus 2:27,28).


POKOK PIKIRAN:

Sabat hari ketuju, dalam segala hal, menfokuskan kita kepada Yesus, Pencipta kita dan Penebus kita.


“Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia. Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya. Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes; ia datang sebagai saksi untuk member kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya. Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaannya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; orang-orang yang diperanakan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan Allah” (Yohanes 1:1-13).

Ayat-ayat ini , tentu saja, menunjukan kepada Yesus, Yesus sebagai Oknum yang menjadikan “segala sesuatu” dan Yesus sebagai Oknum yang memberikan keselamatan kepada mereka yang “percaya dalam nama-Nya”. Jadi, Yesus adalah Pencipta dan Yesus adalah Penebus. Dan, sebagaimana Alkitab nyatakan kepada kita, kedua aspek yang penting yang telah Yesus lakukan ini ditemukan dalam perintah Sabat.


*Pelajari pelajaran pekan ini untuk persiapan Sabat, 18 Februari 2012.