Sabtu, 28 Januari 2012

HARI PENGHAKIMAN

Minggu, 22 Januari 2012

Tema penghakiman, yakni penghakiman Ilahi, mencakup seluruh Alkitab. Bertolak belakang dengan kepercayaan umum, penghakiman tidak berlawanan dengan keselamatan atau dengan Injil. Sesungguhnya, keduanya dirajut bersama-sama dalam Alkitab dari Kejadian sampai Wahyu.

Dan tidak heran, penghakiman dan keselamatan mencerminkan aspek kembar dari tabiat Allah: yaitu keadilan-Nya dan kasih karunia-Nya. Jadi, kita tidak bisa menghilangkan ide penghakiman dari ide keselamatan lebih daripada menghilangkan ide keadilan Allah dari kasih karunia-Nya. Yang dilakukan adalah menerima kesempurnaan kedua-duanya dan saling melengkapi. Alkitab mengajarkan keduanya; oleh karena itu kita perlu untuk memahami keduanya juga. Hal yang menarik juga mengenai keseluruhan topic penghakiman ialah ayat demi ayat, Perjanjian Baru membicarakan lebih banyak mengenai penghakiman dibanding Perjanjian Lama.

Baca ayat-ayat berikut ini, Mengenai apakah yang dibahas? Siapakah yang dihakimi? Apakah yang terjadi dalam penghakiman ini? Apakah yang ayat ini katakana mengenai sifat dan realitas penghakiman Ilahi?

· Pengkhotbah 12: 13, 14

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang.

Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat.

· I Korintus 3: 13

sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu.

· II Korintus 5:10

Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.

· Ibrani 10:30

Sebab kita mengenal Dia yang berkata: "Pembalasan adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan." Dan lagi: "Tuhan akan menghakimi umat-Nya."

· Matius 16:27

Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.

· Wahyu 20:12

Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.

· Wahyu 22:12

"Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.

· Matius 12:36,37

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.

Karena menurut ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan menurut ucapanmu pula engkau akan dihukum."

· I Petrus 4:17

Karena sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita, bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?

· Wahyu 14:6,7

Dan aku melihat seorang malaikat lain terbang di tengah-tengah langit dan padanya ada Injil yang kekal untuk diberitakannya kepada mereka yang diam di atas bumi dan kepada semua bangsa dan suku dan bahasa dan kaum,

dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."

Ayat-ayat ini hanyalah contoh kecil dari ayat-ayat yang dengan jelas mengajarkan tentang penghakiman. Seperti dicatat diatas, banyak dari ayat-ayat yang paling tegas mengenai penghakiman, ayat yang dengan jelas menyatakan realitas penghakiman Ilahi, atau penghakiman-penghakiman, yang muncul di Perjanjian Baru. Fakta ini tentu saja bekerja menentang pemikiran bahwa penghakiman berlawanan dengan konsep perjanjian baru (new covenant) kasih karunia Allah, yang juga diajarkan dengan jelas dalam kitab Perjanjian Baru. Ini mengajarkan kepada kita bahwa biarpun kita mengerti penghakiman, dan meskipun kita memahami kasih karunia, kita harus memahami keduanya sebagai kebenaran Ilahi yang bekerja bersama-sama saling melengkapi satu dengan yang lain. Menghilangkan yang satu dari yang lain itu berarti salah memahami kesempurnaan Injil, sebagaimana yang telah kita pelajari pekan lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar