Sabtu, 28 Januari 2012

PENGHAKIMAN DAN KASIH KARUNIA DI TAMAN EDEN

Senin, 23 Januari 2012

Coba pikirkan hal ini: Sebelum ada dosa, tentu tidak perlu kasih karunia karena tidak ada yang mau diampuni, tidak ada yang dimaafkan, tidak ada yang ditutupi. Itu sama halnya dengan penghakiman. Sebelum ada dosa, tidak ada yang mau dihakimi, tidak ada yang mau ditebus, tidak ada yang mau dihukum. Baik kasih karunia maupun penghakiman timbul, sedikitnya dalam konteks manusia, hanyalah oleh karena dosa umat manusia.


Baca Kejadian 3, catatan mengenai kejatuhan. Dalam cara apakah kedua tema tersebut, penghakiman dan kasih karunia dinyatakan?

Kejadian 3

3:1 Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"

3:2 Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan,

3:3 tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

3:4 Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."

3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.

3:7 Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat.

3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

3:9 Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?"

3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

3:11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"

3:12 Manusia itu menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."

3:13 Kemudian berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan."

3:14 Lalu berfirmanlah TUHAN Allah kepada ular itu: "Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan; dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu.

3:15 Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu."

3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu:

3:18 semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu;

3:19 dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."

3:20 Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

3:21 Dan TUHAN Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.

3:22 Berfirmanlah TUHAN Allah: "Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula dari buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya."

3:23 Lalu TUHAN Allah mengusir dia dari taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil.

3:24 Ia menghalau manusia itu dan di sebelah timur taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.


Setan berhasil membawa dosa ke dunia ini, sebagai akibatnya segala sesuatu berubah. Dengan segera, Tuhan masuk, dan memanggil “dimanakah engkau?’ Pertanyaan ini tidak terlihat sebagai tindakan menjatuhkan hukuman: itu lebih cocok sebagai ajakan untuk datang kepada-Nya. Oknum yang menciptakan dan mengasihi mereka. Itu adalah suatu panggilan untuk berpaling dari penipu mereka dan kembali kepada Pencipta mereka.

Perhatikan juga, apa yang terjadi. Beberapa baris pertama dari perkataan yang diucapkan Allah dalam dunia yang telah jatuh ini adalah pertanyaan (lihat Kejadian 3:9, 11, 13). Dan hal yang pertama Allah katakana setelah dia selesai bertanya adalah menyatakan penghakiman-Nya terhadap ular itu, apakah yang Allah katakana?

Ayat 15 adalah janji Injil yang pertama. Segera sesudah Dia menyatakan penghakiman-Nya terhadap ular, kemudian dengan segera juga Dia memberikan pekabaran pertama mengenai kasih karunia, penebusan, dan keselaman kepada manusia. Dan hanya seketika sesudah memberikan janji Injil, Dia kemudian mulai menyatakan penghakiman-Nya terhadap laki-laki dan perempuan itu. Walaupun mereka telah jatuh, hal pertama yang Allah berikan kepda mereka adalah pengharapan dan kasih karunia—kasih karunia yang membentuk dasar terhadap penghakiman yang telah dibentangkan. Jadi, sebelum penghakimanpun, janji kasih karunia telah diberikan bagi mereka yang mau menerimanya.

Sangat terlambat bagi Setan; kebinasaannya dipastikan. Tetapi disana, bahkan diantara penghakiman yang telah disampaikan kepda laki-laki dan perempuan itu, Allah membuat kasih karunia-Nya dikenal.

Kemudian, pada permulaan sejarah kejatuhan manusia, hubungan antara dosa, dosa, penghakiman, dan kasih karunia Allah muncul. Walaupun Allah harus menghakimi dan menghukum dosa, janji kasih karunia selalu ada, selalu hadir, selalu tersedia untuk setiap orang yang mau menuntutnya bagi dirinya sendiri.

Dengan cara apakah Allah mungkin berkata kepada Anda, “Dimanakah engkau? Apakah yang sedang Anda lakukan itu, barangkali, membuat Anda bersembunyi dari Dia? Mengapa memahami kasih karunia adalah langkah awal yang penting sekali dalam memperhatikan panggilan-Nya untuk lebih dekat kepada Dia dan menjauh dari pendusta itu?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar