Selasa, 03 Januari 2012

Keesaan Allah

Minggu 1 Januari

KEESAAN ALLAH

Sistem kepercayaan Bangsa Ibrani kuno dengan keras menganut monotheistic, “mono” menyatakan “satu” dan “theistic” dari bahasa Yunani sebuah kata untuk “Allah” artinya bahwa hanya ada satu Allah yang benar. Hal ini tetap dan teguh di seluruh kitab Perjanjian Lama. Hanya ada satu Allah, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, dan tidak ada banyak allah seperti yang dipercayai oleh bangsa dan suku di sekeliling orang Ibrani. Dalam hal ini, agama Alkitab adalah unik.

Bagaimanakah Allah berbicara tentang diri-Nya sendiri dalam Keluaran 3 : 13-15? Bagaimanakah ayat ini menyatakan keesaan Allah?

Keluaran 3: 13-15

3:13 Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? -- apakah yang harus kujawab kepada mereka?"

3:14 Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."

3:15 Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun.

Keesaan Allah juga ditemukan dalam ayat (Ulangan 6:4)

Ulangan 6:4

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

yang disebut oleh Bangsa Yahudi “Shema”. Nama ini diberikan karena kata pembukaan dalam Bahasa Ibrani, untuk perintah, “Dengar” adalah kata “Shema”. Pernyataan ini adalah satu kebenaran besar tentang Allah, yang mana orang Israel telah diperintahkan untuk mempercayai dan mengajarkannya kepada anak-anak mereka.

“Dengar hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!” (Ulangan 6 : 4 ).

Bandingkan dengan Kejadian 2:24

Ulangan 6:4

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Kejadian 2:24

Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.

“Apakah mungkin itu mengartikan bahwa kata yang sama dalam bahasa Ibrani untuk “satu” muncul di dalam kedua ayat tersebut.

Kata yang sama, echad, untuk “satu,” digunakan untuk Allah pada “Shema” dalam Ulangan 6:4. Kata echad untuk kesatuan ini tidak menyatakan suatu jumlah matematis melainkan suatu kesatuan yang kompleks. Disini sedang ditegaskan satu kesatuan dari bagian-bagian yang berbeda. Suami dan istri menjadi “satu” (echad) sesuai dengan Kejadian 2:24, sama halnya dengan kitab Ulangan, Allah adalah “satu”.

Bagaimanakah kitab Perjanjian Baru membicarakan tentang keesaan Allah? Yakobus 2:19; I Korintus 8:4

Yakobus 2:19

Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

I Korintus 8:4

Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."

Bagaimanakah seharusnya pemahaman tentang Allah adalah satu, menolong kita menghindari perangkap pemujaan ilah dalam berbagai bentuk? Mengapa hanya Allah sendiri yang harus kita sembah? Bagaimanakah Anda dapat membasmi “berhala” apa pun dalam kehidupan Anda sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar