Selasa, 03 Januari 2012

Dalam Kesatuan Dan Kesamaan

Rabu 4 Januari

DALAM KESATUAN DAN KESAMAAN

Dalam Alkitab dengan jelas menerangkan bahwa Allah adalah satu (echad), Alkitab juga berbicara mengenai Oknum yang jamak. Para sarjana dan pelajar Alkitab selama ribuan tahun telah melihat di dalam banyak ayat Perjanjian Lama bukti yang kuat mengenai sifat kejamakan Allah. Kebenaran ini, sama seperti yang lainnya, lebih banyak dinyatakan dalam Perjanjian Baru.

Baca Kejadian 1:26,27. Bagaimanakah kejamakan Allah dinyatakan di sini?

Kejadian 1:26-27

1:26 Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."

1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

Pasangan jamak dan tunggal ini ketika merujuk kepada Allah juga terdapat dalam Kejadian 11:7,8 pada waktu pembangunan menara Babel. Allah sendiri yang berbicara. “TUHAN” disebutkan, namun dia berbicara sebagai satu dalam sebuah kelompok (“Kita”).

Kejadian 11:7-8

11:7 Baiklah Kita turun dan mengacaubalaukan di sana bahasa mereka, sehingga mereka tidak mengerti lagi bahasa masing-masing."

11:8 Demikianlah mereka diserakkan TUHAN dari situ ke seluruh bumi, dan mereka berhenti mendirikan kota itu.

Baca Yesaya 6:8. Dalam hal apakah Anda melihat kejamakan “Allah” dinyatakan disana, juga?

Yesaya 6:8

Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: "Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku?" Maka sahutku: "Ini aku, utuslah aku!"

Dalam kitab perjanjian baru, bagaimanakah khotbah Petrus pada hari Pentakosta memuliakan Yesus dalam Keallahan? (Lihat Kis.2:33).

Kisah Paru Rasul 2:33

Dan sesudah Ia ditinggikan oleh tangan kanan Allah dan menerima Roh Kudus yang dijanjikan itu, maka dicurahkan-Nya apa yang kamu lihat dan dengar di sini.

Petrus, seorang Yahudi yang saleh dalam kepercayaan monoteisme, seorang yang percaya pada Satu Allah, menyatakan kepenuhan Keilahian Kristus, yang sekarang berada di surga. Dalam suratnya kepada orang Yahudi pendatang yang tersebar, Petrus kembali menyampaikan bukti sifat Tritunggal Allah (baca Ptr.1:1-3).

I Petrus 1:1-3

1:1 Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.

1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,

Bagaimana Paulus melibatkan kejamakan Allah sementara dia menjelaskan proses keselamatan? 2 Kor. 1:20-22 (Lihat juga 2 Kor.13:14)

II Korintus 1:20-22

1:20 Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Itulah sebabnya oleh Dia kita mengatakan "Amin" untuk memuliakan Allah.

1:21 Sebab Dia yang telah meneguhkan kami bersama-sama dengan kamu di dalam Kristus, adalah Allah yang telah mengurapi,

1:22 memeteraikan tanda milik-Nya atas kita dan yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan dari semua yang telah disediakan untuk kita.

II Korintus 13:1-4

13:1 Ini adalah untuk ketiga kalinya aku datang kepada kamu: Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah.

13:2 Kepada mereka, yang di masa yang lampau berbuat dosa, dan kepada semua orang lain, telah kukatakan terlebih dahulu dan aku akan mengatakannya sekali lagi -- sekarang pada waktu aku berjauhan dengan kamu tepat seperti pada waktu kedatanganku kedua kalinya -- bahwa aku tidak akan menyayangkan mereka pada waktu aku datang lagi.

13:3 Karena kamu ingin suatu bukti, bahwa Kristus berkata-kata dengan perantaraan aku, dan Ia tidak lemah terhadap kamu, melainkan berkuasa di tengah-tengah kamu.

13:4 Karena sekalipun Ia telah disalibkan oleh karena kelemahan, namun Ia hidup karena kuasa Allah. Memang kami adalah lemah di dalam Dia, tetapi kami akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah.

Dengan pikiran kita yang terbatas, yang telah jatuh ke dalam dosa, pelajaran ini tidaklah mudah untuk dipahami. Tetapi kenapa? Karena kita di sini sedang berhadapan dengan sifat Keallahan, Pencipta alam semesta. Betapa bodohnya jika kita berpikir bahwa kita dapat sepenuhnya mengerti Dia, khususnya kita sebagai manusia, kita tidak dapat memahami “sepenuhnya” segala sesuatu. Pikirkanlah suatu hal “yang paling sederhana” yang Anda dapat pikirkan. Berapa banyakkah aspek yang tidak dapat kita pahami tentang sifat keagungan Allah sendiri?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar