Minggu, 15 Januari 2012

INJIL DALAM PERJANJIAN LAMA

Senin 16 Januari 2012


Kapankah janji pertama tentang keselamatan diberikan, dan apakah artinya itu? Kejadian 3:15

Kejadian 3:15

Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Pernyataan ayat ini memukul. Adam dan Hawa telah berdosa.Sekarang pertentangan besar diumumkan kepada mereka dengan tegas mengenai “permusuhan” antara dua pihak yang berlawanan. Ini adalah janji yang mulia bagi hati manusia yang tertarik pada dosa. Kita juga yakin bahwa konflik besar ini tidak akan kekal, karena kepala musuh itu suatu kali akan diremukkan. Dalam ayat ini, bukan hanya pertentangan besar yang dinyatakan, tetapi juga bagaimana itu akan berakhir.


Paulus mendapat keberani an dari Kejadian 3:15. Bagaimanakah di menyatakannya dalam Roma 16:20? Hal apakah yang dia buat?

…………………………………………………………………………………..…………………………………………………………………………………........................

Roma 16:20

Semoga Allah, sumber damai sejahtera, segera akan menghancurkan Iblis di bawah kakimu. Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!

Dalam Kejadian 22:1-10, Musa juga menceritakan satu gambaran yang indah tentang pendamaian. Apakah yang dapat kita pelajari mengenai pendamaian Kristus di masa yang akan dating dari cerita ini?

……………………………………………………………………………………..…………………………………………...........…………………………………………..

Kejadian 22:1-10

22:1 Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: "Abraham," lalu sahutnya: "Ya, Tuhan."

22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.

22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

22:6 Lalu Abraham mengambil kayu untuk korban bakaran itu dan memikulkannya ke atas bahu Ishak, anaknya, sedang di tangannya dibawanya api dan pisau. Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

22:7 Lalu berkatalah Ishak kepada Abraham, ayahnya: "Bapa." Sahut Abraham: "Ya, anakku." Bertanyalah ia: "Di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?"

22:8 Sahut Abraham: "Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku." Demikianlah keduanya berjalan bersama-sama.

22:9 Sampailah mereka ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya. Lalu Abraham mendirikan mezbah di situ, disusunnyalah kayu, diikatnya Ishak, anaknya itu, dan diletakkannya di mezbah itu, di atas kayu api.

22:10 Sesudah itu Abraham mengulurkan tangannya, lalu mengambil pisau untuk menyembelih anaknya.


Perhatikan banyaknya sebutan “bapa dan anak” dan bagaimana mereka pergi bersama-sama ke gunung untuk mempersembahkan korban bakaran. Anak membawa kayu dan bapa membawa alat-alat pengorbanan (api dan pisau). Ishak, jauh lebih muda dari ayahnya, bisa saja menaklukkan Abraham di bukit pengorbanan itu. Tetapi, sebaliknya, kita melihat dua keajaiban; bapa menyerahkan anaknya, dan anak menyerahkan hidupnya.

Betapa suatu gambaran yang begitu kuat mengenai pengorbanan kematian Kristus demi kepentingan kita. Biarpun peristiwa itu, sangat kuat dan bergerak cepat, itu hanyalah suatu rasa pendahuluan kecil ketika-berabad-abad kemudian di gunung yang sama—Bapa yang lain mempersembahkan Anak-Nya. Namun, pada saat ini, tidak akan ada hewan yang mati kecuali Anak. Anak itu sendiri akan mati di atas mezbah. Bapa bersungguh-sungguh menyerahkan anak-Nya, dan Anak menyerahkan hidup-Nya.

Disana, di Gunung Moria, kepada dunia telah dinyatakan gambaran yang sangat kuat (tetapi hanya satu gambaran) mengenai rencana keselamatan dan korban untuk menebus umat manusia dari kehancuran karena dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar