Senin, 16 Januari 2012

KESELAMATAN DALAM KITAB YESAYA

Selasa 17 Januari 2012

Dalam perjalanan ke Emaus, Yesus mengajar dua murid yang putus asa mengenai pendamaian “mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi” (Lukas 24:27). Unsur-unsur nubuatan apakah yang Yesus masukan dalam pelajaran-Nya mengenai pendamaian?

Lukas 24:27

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.

Kemungkinan besar salah satu diantara kitab nabi-nabi itu Yesus menghubungkannya juga, dengan kitab Yesaya.

Baca Yesaya 53, yang menjelaskan tentang “ Hamba yang menderita”. Jelaskanlah secara rinci apa saja yang termasuk di sana yang menolong Anda lebih memahami sepenuhnya keajaiban pendamaian Yesus Kristus.

Yesaya 53

53:1 Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, dan kepada siapakah tangan kekuasaan TUHAN dinyatakan?

53:2 Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.

53:3 Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.

53:4 Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.

53:5 Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.

53:6 Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.

53:7 Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.

53:8 Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.

53:9 Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.

53:10 Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak TUHAN akan terlaksana olehnya.

53:11 Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

53:12 Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak.

Meskipun ada banyak hal dalam pasal ini, namun ada satu hal yang lebih penting daripada yang lain, yaitu peran penganti dari Hamba yang menderita itu. Sepanjang zaman Dia membayar harga untuk dosa-dosa orang lain. Tema ini muncul terus-menerus, dan apa yang di ajarkan ialah bahwa inti keselamatan, dan pendamaian, adalah kematian Yesus demi kita. Sebagai orang berdosa yang telah melanggar hokum Allah; kita tidak dapat melakukan apapun untuk menjadikan kita benar di hadapan Allah. Semua perbuatan baik kita tidak dapat menjembatani jurang pemisah antara kita dan Allah. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan kita ialah Yesus harus membayar hukuman mati kita dan kemudian menawarkan kepada kita kebenaran-Nya yang sempurna, yang kita terima dengan iman.

Sekirannya usaha kita mampu memperdamaikan kita dengan Allah, maka Yesus tidak usah mati untuk kita. Kenyataannya Dia telah mati untuk kita, ini berarti bahwa tidak ada yang lain yang dapat membuat pendamaian kecuali kematian-Nya, yang membuktikan bahwa kita tidak dapat memperoleh keselamatan kita sendiri. Sebaliknya, itu sama sekali adalah pemberian kasih karunia.

Baca I Petrus 1:19; 2:21-25. Bagaimanakah Petrus mengambarkan Yesaya 53 dalam penjelasannya mengenai pengorbanan Kristus yang mati untuk kita?

I Petrus 1:19

melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

I Petrus 2:21-25

2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.

2:22 Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya.

2:23 Ketika Ia dicaci maki, Ia tidak membalas dengan mencaci maki; ketika Ia menderita, Ia tidak mengancam, tetapi Ia menyerahkannya kepada Dia, yang menghakimi dengan adil.

2:24 Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran. Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh.

2:25 Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala dan pemelihara jiwamu.

Yesaya 53 menyatakan penjelasan teologis yang paling jelas mengenai salib, menunjukan dengan tegas bahwa, apapun yang lain yang mengambarkan salib, itu menunjukan Kristus mati untuk kepentingan kita, menanggungkan pada diri-Nya sendiri hukuman yang seharusnya kita tanggung.

Gunakan Yesaya 53 sebagai bacaan Anda, pikirkan mengenai peristiwa akhir dalam kehidupan Kristus. Sementara Anda merenungkannya, ingatlah bahwa Seorang yang digambarkan di sana adalah Allah kita, Pencipta kita, salah satu dari Oknum Keallahan itu sendiri. Bagaimanakah pikiran kita dapat mengerti kebenaran yang indah ini?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar