Senin, 05 Maret 2012

KUASA DOA

Minggu 4 Maret 2012

KUASA DOA

Suatu hari, seorang pria muda menerima sepucuk surat dari mantan teman sekerjanya, seseorang yang telah pension beberapa tahun lebih awal. Kedua pekerja ini tidak akur; pekerja yang telah pension tersebut, dari mulanya, telah memperlakukan temannya itu dengan buruk. Namun demikian, pekerja itu tetap membuka surat itu dan mulai membacanya. Isi surat tersebut seperti ini: “Kamu tahu, saya tidak mengerti apa makna doa, saya tidak pernah melakukannya. Namun saya tahu, bahwa kita telah disuruh untuk berdoa. Sepanjang beberapa pekan yang lalu, sementara saya sedang berdoa, saya sangat terpukul mengingat bagaimana saya memperlakukan kamu pada waktu itu. Saya menyadari bahwa saya salah, tidak seperti orang Kristen, dan menjadi kesaksian yang mengerikan bagi iman saya. Saya tahu saya harusnya menyelesaikan persoalan ini waktu dulu, tetapi dengan tulus saya minta maaf. Saya harus memohon pengampunan Kristus atas apa yang telah saya lakukan, tidak peduli betapa tidak berharganya diri saya, dan sekarang saya minta kamu untuk memaafkan saya”.

Dalam banyak hal, cerita ini memberikan contoh tentang kuasa doa. Itu bukan berarti menyuruh Allah memindahkan gunung, meskipun hal itu dapat terjadi. Malah hal itu dapat menyebabkan suatu peristiwa yang lebih menakjubkan: dapat mengubah hati manusia.

Sebagaimana seorang penulis, doa tidak selalu mudah dipahami. Mengapa harus meminta sesuatu kepada Allah jika Dia sudah mengetahui sebelumnya?

Apakah Allah tidak melakukan sesuatu hal kepada kita kecuali kita memintanya lebih dulu?

Dapatkah doa kita mengubah kehendak Allah pencipta?

Meskipun kita memahami bagaimana cara doa bekerja, satu hal yang pasti: tanpa doa, perjalanan kita dengan Tuhan pasti menemui kegagalan.



Baca ayat-ayat berikut. Apaka hal-hal pokok dari ayat-ayat tersebut?

Matius 26:41; Lukas 18:1; I Timotius 2:8; I Tesalonika 5:17; I Petrus 4:7; Kolose 4:2;

Roma 12:12.




Matius 26:41

Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Lukas 18:1

Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.

I Timotius 2:8

Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.

I Tesalonika 5:17

Tetaplah berdoa.

I Petrus 4:7

Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Kolose 4:2

Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambil mengucap syukur.

Roma 12:12

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa!


Tentu saja, sebagai orang Kristen kita diminta untuk sering berdoa dan berdoa. Disamping itu, barangkali kita tidak memahami bagaimana sesungguhnya doa itu bekerja. Kebanyakan dari kita tidak memahami sepenuhnya bagaimana segala sesuatu bekerja, baik itu sekuler maupun suci. Jika kita menunggu sampai kita paham betul semua pokok yang berhubungan dengan iman kita, maka hal itu akan sulit menjadi iman, bukankah begitu? Kata iman itu sendiri menyatakan secara langsung bahwa ada beberapa elemen melampaui intelektual kita. Tapi satu hal, bahwa setiap orang yang berdoa secara konsisten dan dengan sungguh-sungguh—dan sesuai dengan kehendak Allah—dapat menyaksikan bahwa doa sanggup mengubah kehidupan kita.


Apakah pemahaman Anda tentang doa? Bagaimanaah dampaknya terhadap kehidupan Anda? Bagaimanakah jadinya perjalanan rohani Kekristenan Anda tanpa doa?



Tidak ada komentar:

Posting Komentar